Repelita Bandung - Kepolisian Daerah Jawa Barat mengungkap bahwa insiden viral seorang pria bergelantungan di jendela truk yang tengah melaju bukanlah aksi begal, melainkan kesalahpahaman antara dua pihak.
Polda Jabar telah memeriksa sopir truk berinisial G dan pengemudi Fortuner berinisial B, serta rekan-rekannya BO, A, dan AY untuk mengklarifikasi kejadian tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, menjelaskan bahwa peristiwa ini mencuat setelah sebuah akun media sosial mengunggah video yang memperlihatkan aksi pria bergelantungan di jendela truk dan menyebutnya sebagai pembegalan.
Menurut Hendra, kejadian bermula ketika mobil Fortuner yang dikemudikan B dan ditumpangi BO, A, serta AY diserempet oleh sebuah truk yang tidak dikenal.
Akibatnya, kendaraan Fortuner mengalami kerusakan parah di sisi kanan dan ban kiri depan kempis.
Velg kendaraan rusak dan ban kempis tak lama setelah diserempet.
Mobil tersebut kemudian menabrak pembatas jalan dan berhenti di tengah jalur, sementara truk yang dikemudikan G berada di belakangnya.
Salah satu penumpang Fortuner, BO, keluar dari mobil untuk mengklarifikasi kepada sopir truk G.
Namun, karena situasi gelap dan menegangkan, komunikasi tidak berjalan baik.
Sopir truk G yang merasa takut dan bingung langsung menginjak gas dan melarikan diri ke arah Mapolda Jabar, sementara BO masih bergelantungan di jendela truk.
Dalam perjalanan menuju Mapolda Jabar, aksi tersebut terekam dalam siaran langsung TikTok dan menjadi viral di media sosial.
Setibanya di Mapolda, BO turun dari truk dan G segera meminta perlindungan kepada petugas.
B dan rekan-rekannya juga mendatangi Mapolda untuk memberikan klarifikasi.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Direktorat Reserse Umum dan Tim Resmob Polda Jabar, dipastikan bahwa tidak ada unsur tindak pidana dalam kejadian tersebut.
Kombes Hendra menegaskan bahwa kasus ini murni kesalahpahaman dan tidak ada unsur begal.
Kedua pihak telah bertemu, saling meminta maaf, dan membuat pernyataan damai.
Dalam kesempatan tersebut, G menyampaikan rasa terima kasih kepada jajaran kepolisian atas respons cepat yang diberikan.
Ia mengaku sempat panik dan trauma, namun kini merasa tenang setelah mendapat perlindungan.
Sementara itu, B selaku pengemudi Fortuner juga menyampaikan permohonan maaf atas kesalahpahaman yang terjadi dan menyatakan bahwa masalah telah diselesaikan secara baik.
Polda Jabar mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi di media sosial, terutama yang berkaitan dengan isu keamanan dan kriminalitas.
Kepolisian meminta masyarakat untuk tidak langsung mempercayai informasi tanpa verifikasi agar tidak menimbulkan kepanikan.
Kasus ini telah dinyatakan selesai secara damai dan kedua belah pihak sepakat untuk tidak memperpanjang persoalan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok