Repelita Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencatat sejumlah kritik dari Rocky Gerung dalam forum dialog publik yang digelar di Jakarta pada Senin, 29 September 2025.
Rocky menyoroti pentingnya audit eksternal terhadap institusi kepolisian.
Menurutnya, audit yang dilakukan masyarakat sipil jauh lebih objektif dibandingkan audit internal yang sering dilakukan di tubuh Polri.
Ia menegaskan bahwa transparansi merupakan syarat utama agar kepolisian bisa membangun kembali kepercayaan publik.
Dalam penjelasannya, Rocky juga menyinggung demonstrasi yang terjadi di Nepal dan Prancis sebagai pembanding.
Ia menyebutkan bagaimana masyarakat di kedua negara tersebut berani menguji kekuatan lembaga negara lewat protes besar, yang pada akhirnya mendorong reformasi dan perbaikan kebijakan.
Rocky menilai, Indonesia dapat mengambil pelajaran dari fenomena tersebut untuk memperkuat posisi masyarakat sipil dalam mengawasi aparat penegak hukum.
Kapolri yang hadir dalam forum tersebut menyampaikan bahwa kritik akan dijadikan bahan evaluasi.
Ia menekankan Polri terbuka terhadap masukan masyarakat dan berkomitmen memperkuat akuntabilitas kelembagaan.
Listyo menambahkan bahwa Polri siap menghadapi tantangan era digital dengan meningkatkan kualitas layanan serta membuka ruang dialog yang lebih luas dengan publik.
Kehadiran Rocky dalam forum itu memicu perhatian karena kritiknya dianggap mewakili suara masyarakat yang menginginkan perubahan nyata di tubuh kepolisian.
Isu audit eksternal Polri dipandang tidak hanya penting bagi transparansi, tetapi juga untuk menepis kecurigaan adanya standar ganda dalam penegakan hukum.
Dialog yang berlangsung hingga sore hari itu ditutup dengan pesan bahwa kritik publik harus ditempatkan sebagai bagian dari upaya bersama memperbaiki institusi, bukan dianggap ancaman bagi kepolisian. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok