Bentrok Remaja di Makassar Lemparan Bom Molotov Gegerkan Warga Monginsidi Baru

 

Repelita Makassar - Bentrokan antar kelompok remaja kembali mengguncang Kota Makassar dalam dua hari terakhir.

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Monginsidi Baru, Kecamatan Panakkukang, dan sempat terekam dalam sejumlah video yang beredar luas di media sosial.

Dalam rekaman tersebut, tampak puluhan anak yang diduga masih berusia belia saling melempar benda keras di gang sempit yang menjadi lokasi kejadian.

Dari arah kamera CCTV, terlihat belasan anak-anak melakukan pengepungan terhadap kelompok lawan.

Situasi semakin memanas ketika tiba-tiba muncul lemparan bom molotov dari arah berlawanan.

Beruntung, bom molotov tersebut hanya mengenai tembok rumah warga dan tidak menimbulkan korban jiwa.

Anak-anak yang menjadi sasaran langsung berhamburan meninggalkan lokasi dengan panik.

Seorang warga bernama Sri (63) mengaku bahwa konflik antar kelompok tersebut telah berlangsung sejak dua hari sebelumnya.

"Dua hari mi ini, kemarin ada yang lempar batu, kena kaca mobilku," ujar Sri saat ditemui di depan rumahnya, Selasa (16/9/2025).

Sri mengatakan bahwa saat bom molotov dilemparkan, ia sedang berada di dalam rumah.

Karena merasa terganggu dengan keributan di depan rumahnya, ia keluar dan berusaha membubarkan anak-anak yang terlibat.

"Iye melempar ke sini api, kayak bom begitu. Nalempar dis ini. Satuji nalempar," sebutnya.

Sri mengaku tidak mengenal anak-anak yang terlibat dalam pertikaian tersebut.

"Saya kurang tahu anak-anak dari mana, langsung bubar waktu kutegur," tandasnya.

Setelah kejadian itu, Sri segera melaporkan insiden tersebut kepada Ketua RT setempat agar diteruskan ke pihak berwenang.

Kapolsek Rappocini, Kompol Ismail, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan satu orang terduga pelaku.

"Sudah diamankan pelakunya ini. Baru satu anak di bawah umur inisial RH," ucap Ismail, Selasa sore.

Ismail menjelaskan bahwa anak yang ditangkap masih berusia 12 tahun dan duduk di bangku sekolah dasar.

Ia menambahkan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung untuk mengidentifikasi pelaku lainnya.

"Masih dalam proses pengembangan," kuncinya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga