Repelita Jakarta - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menuntut Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) mengambil langkah tegas terhadap Anggota DPR Fraksi Nasdem Ahmad Sahroni akibat pernyataan yang dinilai menyakiti rakyat.
Ketua Umum GMNI Muhammad Risyad Fahlevi mengatakan, pihaknya telah mengirim surat resmi kepada MKD DPR RI untuk menjatuhkan sanksi berat berupa pemberhentian Ahmad Sahroni sebagai anggota DPR RI, di sela-sela unjuk rasa di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 29 Agustus 2025.
Risyad menilai pernyataan Sahroni melanggar prinsip etik sebagai anggota legislatif, khususnya terkait kehormatan, keadilan, dan kepatutan.
Ia menambahkan, ucapan Sahroni mengecilkan hak rakyat dalam menyampaikan aspirasi dan memicu reaksi keras masyarakat yang berujung demonstrasi besar-besaran pada 25 dan 28 Agustus 2025, termasuk insiden meninggalnya seorang driver ojol akibat terlindas kendaraan aparat.
Sekretaris Jenderal GMNI I Patra Dewa menyatakan, pihaknya meminta Ahmad Sahroni segera meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas pernyataannya yang provokatif.
Patra menegaskan, MKD harus memastikan agar pernyataan yang melukai hati rakyat tidak diulang oleh wakil rakyat manapun.
Ia menambahkan, pemecatan Sahroni akan menjadi evaluasi penting bagi DPR agar anggota legislatif lebih menghargai prinsip demokrasi dan tidak memberi kesan arogan terhadap rakyat.
"Anggota DPR RI yang arogan sudah tak layak dipertahankan mewakili rakyatnya," ungkap Patra.
Sahroni sebelumnya melontarkan komentar keras terkait usul pembubaran DPR pada kunjungan kerja di Polda Sumut, Jumat, 22 Agustus 2025, dengan menyebut orang yang menyuarakan bubarkan DPR sebagai "mental manusia tertolol sedunia".
Komentar di media sosial pribadinya justru memperkeruh suasana. Dalam Instagram, ia menulis, "Ane gak akan ladenin org yg ajak debat ane, ane mau bertapa dl bia pinter krn ane masih bloon. ane ini masih bego."
Fraksi Nasdem telah mencopot Sahroni dari jabatan Wakil Ketua Komisi III DPR, yang kini dijabat Rusdi Masse dari Komisi IV DPR.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
