Repelita Jakarta - Rocky Gerung kembali melontarkan pandangannya terkait kondisi psikologis Presiden Joko Widodo.
Menurut Rocky, Jokowi sedang menghadapi tekanan mental yang begitu berat.
Ia menegaskan bahwa persoalan ini tidak dapat disembuhkan oleh tim medis kepresidenan.
Rocky mengaitkan kondisi tersebut dengan polemik ijazah yang masih menjadi sorotan publik.
Isu itu, menurutnya, telah menyentuh sisi paling sensitif dalam kehidupan pribadi Jokowi.
Rocky menilai presiden tidak bisa lepas dari perasaan tertekan akibat isu yang menyerang langsung reputasinya.
Ia menyatakan bahwa permasalahan tersebut telah menimbulkan beban psikologis yang berlapis.
Selain itu, Jokowi juga dihadapkan pada proses hukum yang menyeret sejumlah nama seperti Gus Nur dan Bambang Tri.
Keduanya telah merasakan konsekuensi hukum setelah isu ijazah dipersoalkan di ruang publik.
Rocky menilai langkah hukum ini justru memperdalam tekanan batin yang dialami presiden.
Ia menyebut Jokowi merasa membutuhkan sosok penjamin atau pelindung untuk menghadapi situasi tersebut.
Namun Rocky menilai tokoh politik besar tidak sepenuhnya bisa memberikan jaminan itu.
Nama Prabowo Subianto misalnya, menurut Rocky, bukan sosok yang benar-benar dapat melindungi Jokowi.
Ia juga menganggap partai politik besar seperti PDIP dan Golkar lebih memilih jalan pragmatis.
Kondisi itu membuat Jokowi tidak memiliki pegangan politik yang benar-benar bisa menenangkan dirinya.
Rocky menyinggung peran Gibran Rakabuming Raka yang pada awalnya terlihat sebagai benteng bagi ayahnya.
Namun kini posisi Gibran justru menambah beban baru setelah muncul sorotan dari kalangan militer.
Situasi ini menurut Rocky memperberat kondisi psikologis Jokowi yang sudah tidak stabil.
Ia menggambarkan kondisi presiden sudah masuk dalam fase psikosomatik.
Artinya, tekanan mental yang dialami berimbas pada fisik sehingga tidak bisa ditangani oleh dokter istana.
Rocky menilai apa yang terjadi adalah krisis psikologis ganda yang sulit ditemukan jalan keluarnya.
Dalam penilaiannya, masalah ini bukan sekadar urusan kesehatan medis.
Melainkan persoalan politik, sosial, dan pribadi yang bercampur menjadi satu.
Rocky menambahkan bahwa semakin hari beban mental itu semakin berat dirasakan Jokowi.
Ia menyebut situasi ini menandai fase paling kritis dalam kepemimpinan presiden.
Pandangan Rocky tersebut ia sampaikan dalam perbincangan di kanal YouTube Hendri Satrio Official pada 5 September 2025.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok