Repelita Jakarta - Langkah penyidikan terkait tuduhan ijazah palsu yang dialamatkan kepada Presiden Joko Widodo kini memasuki fase baru yang lebih serius.
Polda Metro Jaya secara resmi melakukan penyitaan terhadap dua dokumen penting milik Jokowi, yakni ijazah Sekolah Menengah Atas serta ijazah Strata 1, untuk keperluan pemeriksaan di laboratorium forensik.
Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi selaku Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya memastikan bahwa proses penyitaan dilaksanakan langsung oleh tim Subdirektorat Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Ade Ary menegaskan bahwa kedua dokumen yang diamankan tersebut merupakan ijazah jenjang SMA dan S1, sesuai dengan yang dilaporkan sebelumnya.
Ia menerangkan bahwa penyitaan dilakukan murni untuk proses pengujian laboratorium forensik guna memastikan keabsahan kedua ijazah tersebut.
Dalam pernyataan resminya di Mapolda Metro Jaya pada Jumat, 25 Juli 2025, Ade Ary menuturkan bahwa pengujian forensik menjadi tahap vital dalam rangka pembuktian keaslian dokumen yang sedang dipersoalkan di ruang publik.
Lebih jauh, ia menyebutkan bahwa sebelum proses penyitaan berlangsung, penyidik Subdit Kamneg telah lebih dulu menggelar perkara untuk mendalami laporan yang diajukan sejumlah pihak terkait dugaan pemalsuan ijazah.
Hasil gelar perkara itulah yang kemudian membuka jalan naiknya status penanganan dari tahap penyelidikan menjadi penyidikan, karena ditemukan indikasi kuat adanya unsur pidana.
Peningkatan status perkara diputuskan setelah forum gelar perkara yang berlangsung pada Kamis malam, 10 Juli 2025, pukul 18.45 WIB, dengan melibatkan sedikitnya enam laporan berbeda yang berkaitan dengan isu ijazah palsu.
Salah satu laporan bahkan diajukan secara langsung oleh Presiden Jokowi sendiri, sebagai bentuk klarifikasi untuk memastikan dokumen pribadinya benar-benar sah di mata hukum.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
