Repelita Jakarta - Sosok Rocky Gerung yang selama ini dikenal publik sebagai kritikus tajam kekuasaan mulai dipertanyakan tajinya karena dinilai tak lagi garang ketika berhadapan dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pandangan tersebut disampaikan Guru Gembul yang menyoroti perubahan sikap Rocky Gerung sejak bertemu dengan politisi Gerindra, Sufmi Dasco, dalam sebuah pertemuan yang diyakini menjadi titik balik hilangnya kritik keras Rocky kepada pucuk kekuasaan.
Guru Gembul menjelaskan bahwa sejak momen tersebut, intensitas kritik Rocky kepada Prabowo Subianto nyaris lenyap, membuat publik yang dulu menaruh harapan pada Rocky sebagai penjaga nalar oposisi merasa kecewa.
Ia membeberkan bahwa kekaguman Rocky terhadap Prabowo sebenarnya sudah tertanam sejak lama, tepatnya ketika Rocky sering berdiskusi dengan mendiang Adnan Buyung Nasution.
Menurut Guru Gembul, Rocky Gerung kagum dengan sosok Prabowo yang dipandang memiliki visi besar dan cita-cita menjadi pemimpin sosialis di kawasan Asia, sejalan dengan kecenderungan Rocky yang dekat dengan gagasan sosialisme.
Ia menyebutkan bahwa kekaguman itu wajar, tetapi konsistensi Rocky sebagai pengkritik tanpa kompromi justru hilang setelah pertemuan penting tersebut.
Guru Gembul menilai kritik Rocky kini hanya menyasar pada lingkaran terdekat Prabowo, seperti pejabat bawahan atau putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, tanpa berani lagi menyinggung langsung kebijakan presiden.
Ia menambahkan bahwa gaya kritik Rocky kini tampak lunak, hanya berputar pada tantangan retoris tanpa menyentuh inti kekuasaan seperti yang dulu pernah dilakukan Rocky kepada Jokowi.
Guru Gembul menegaskan kekecewaannya bukan karena Rocky memiliki kekaguman pribadi pada Prabowo, melainkan pada hilangnya sikap kritis Rocky yang dulu menjadi ikon kebebasan berpikir publik.
Ia juga menegaskan dirinya tetap menghormati Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia terpilih dan menilai Prabowo sebagai sosok yang tulus dan memiliki idealisme tinggi.
Baginya, perubahan Rocky Gerung adalah kehilangan besar bagi publik yang merindukan kehadiran oposisi kritis yang tegas menyuarakan kebenaran tanpa kompromi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok