Repelita Jakarta - Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais kembali menyoroti nasib pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kalimantan Timur yang digagas oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Amien Rais menilai kondisi keuangan negara yang sedang seret bisa membuat proyek IKN berujung mangkrak dan meninggalkan beban besar bagi rakyat.
Ia bahkan menyebut kawasan IKN kini sudah menyerupai kota mati yang memunculkan praktik prostitusi liar sehingga menambah persoalan sosial baru di daerah tersebut.
Menurut Amien Rais, megaproyek IKN telah menyedot anggaran pendapatan dan belanja negara hingga Rp89 triliun, namun hasilnya belum terlihat jelas untuk kesejahteraan masyarakat.
Pernyataan tersebut ia sampaikan melalui video singkat yang diunggah di kanal Youtube resminya pada Selasa 29 Juli 2025.
Amien Rais secara terang-terangan mengatakan bahwa proyek ini lahir dari ambisi orang yang ia sebut setengah gila karena berani membuang uang rakyat dalam jumlah besar tanpa kajian dan perhitungan risiko sosial yang matang.
Selain IKN, Amien Rais juga menyinggung banyaknya proyek bandara dan pelabuhan di era Jokowi yang dinilai hanya sekadar dibangun tanpa studi kelayakan Penerimaan Negara Bukan Pajak sehingga akhirnya mangkrak dan tidak bermanfaat bagi publik.
Beberapa bandara yang ia sebut antara lain Bandara JB Soedirman di Purbalingga, Bandara Kertajati di Majalengka, Bandara Wiriadinata di Tasikmalaya, dan Bandara Ngloram di Blora.
Amien Rais menyebut kondisi tersebut sebagai akibat ambisi Jokowi yang dinilainya berlebihan dan tidak memikirkan kelangsungan penggunaan fasilitas publik secara jangka panjang.
Menurutnya, pemborosan anggaran untuk proyek tanpa perencanaan jelas hanya akan membebani negara di masa depan.
Ia pun mendesak agar pemerintah berhenti memaksakan pembangunan yang tidak realistis dan tidak berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.
Amien Rais menegaskan bahwa pembatalan proyek-proyek yang membuang dana besar lebih baik dilakukan daripada diteruskan tanpa arah dan membuat negara menanggung beban baru.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.