Repelita Jakarta - Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie menilai bahwa TNI saat ini seperti menjadi jago kandang akibat salah penamaan.
Ia mengusulkan agar nama TNI dikembalikan seperti semula menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Pernyataan tersebut disampaikan Connie dalam acara Satu Meja The Forum bertema "TNI Jaga Kejati dan Kejari, Sinergi atau Intervensi" di Kompas TV, Rabu malam.
Connie mengatakan bahwa nama Tentara Nasional Indonesia dianggap kurang tepat sehingga TNI cenderung pasif.
Menurutnya, dengan kembali ke nama ABRI, TNI akan memiliki peran dan output yang lebih jelas.
Ia juga menyinggung persoalan keamanan di Papua dan Aceh yang menurutnya sangat berbahaya.
Selain itu, Connie meminta Presiden Prabowo Subianto untuk memisahkan dengan tegas supremasi sipil dan militer demi memprofesionalkan TNI.
Ia menegaskan pentingnya agar militer tidak dipolitisasi dan menjalankan tugasnya secara profesional.
Connie menambahkan bahwa belakangan militer terlalu banyak terlibat dalam urusan sipil.
Ia mencontohkan keterlibatan militer dalam menjaga kejaksaan dan kasus anak-anak yang masuk barak di Jawa Barat.
Meski tidak mempersoalkan hal itu secara langsung, ia mempertanyakan kemana arah keterlibatan militer yang semakin meluas.
Editor: 91224 R-ID Elok