Repelita Semarang - Aksi Hari Buruh yang digelar di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah berakhir ricuh.
Polisi mengamankan sejumlah orang yang diduga sebagai provokator dalam kericuhan tersebut.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M Syahduddi menyatakan pihaknya mengamankan beberapa individu dari kelompok yang dicurigai sebagai Anarko serta sejumlah mahasiswa.
Mereka diduga menyusup dalam aksi damai buruh dan memicu kekacauan.
“Untuk jumlah pasti yang diamankan masih kami data dan mintai keterangan,” ujar Syahduddi.
Ia menegaskan bahwa aksi buruh sejak pagi hingga sore sebenarnya berjalan tertib dan kondusif.
Namun, kericuhan terjadi saat massa buruh hendak mengakhiri aksi.
Pada saat itu, sekelompok orang diduga menyusup dan melakukan provokasi terhadap aparat.
Provokasi dilakukan dengan membakar ban serta melemparkan batu dan botol ke arah petugas.
Kepolisian pun mengambil tindakan tegas dengan membubarkan kelompok tersebut.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto menambahkan bahwa aksi buruh pada dasarnya berlangsung damai.
Menurutnya, Gubernur Jawa Tengah juga telah menerima langsung aspirasi para buruh.
Ia menyayangkan adanya aksi provokasi di akhir demonstrasi yang mencederai semangat damai dalam peringatan Hari Buruh.
Pihak kepolisian kini masih menyelidiki motif di balik aksi provokasi tersebut.
Sebelumnya, kericuhan pecah pada Kamis sore saat sekelompok orang berpakaian serba hitam muncul dan bergabung ke dalam massa aksi.
Mereka mulai melakukan tindakan provokatif sekitar pukul 15.00 WIB.
Situasi menjadi tidak terkendali saat para buruh hendak membubarkan diri setelah menyelesaikan tuntutan mereka.
Polisi segera merespons untuk mencegah kerusuhan lebih lanjut.
Aksi damai yang seharusnya menjadi momentum perjuangan hak buruh berubah menjadi insiden yang menegangkan akibat ulah kelompok yang tidak bertanggung jawab.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok