Kebohongan Ijazah Jokowi Makin Terang Benderang Setelah Bantahan Mantan Dosen UGM

Repelita Jakarta - Bantahan dari mantan dosen Universitas Gadjah Mada (UGM), Kasmudjo, terkait klaim Joko Widodo sebagai dosen pembimbing skripsi semakin menguatkan dugaan ijazah Presiden ke-7 RI itu tidak asli.

Dalam sebuah pertemuan pada 19 Desember 2017, Jokowi pernah memperkenalkan Kasmudjo sebagai pembimbing skripsinya saat kuliah di Fakultas Kehutanan UGM.

Namun pada 14 Mei 2025, Kasmudjo membantah keras pengakuan tersebut.

Dia menyatakan tidak pernah menjadi dosen pembimbing Jokowi dan bahkan tidak pernah melihat ijazah mantan wali kota Solo itu.

Pernyataan ini menambah bukti bahwa isu ijazah palsu semakin kuat.

Tom Pasaribu, Direktur Eksekutif Komisi Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3-I), mendesak DPR untuk bertindak tegas dan meminta Kapolri menangkap Jokowi terkait dugaan ini.

Tom menilai jika dugaan ijazah palsu ini benar, maka hal itu akan berdampak buruk bagi jutaan mahasiswa dan lulusan, terutama dalam mencari pekerjaan di dalam maupun luar negeri.

Menurut Tom, pernyataan Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, yang menyebut Kasmudjo sebagai dosen pembimbing adalah upaya mengalihkan perhatian dari isu utama.

Sigit dianggap mencoba menggeser fokus kasus tersebut padahal pengakuan Jokowi sudah jelas menyatakan Kasmudjo adalah pembimbingnya.

Sebelumnya, Kasmudjo dengan tegas menyatakan bahwa dosen pembimbing Jokowi adalah Prof Sumitro, bukan dirinya.

Dia menambahkan bahwa selama masa kuliah, dia hanya mendampingi dan tidak pernah melakukan pembimbingan resmi atau membuat materi pelajaran untuk Jokowi.

Hal ini semakin memperjelas bahwa klaim Jokowi terkait ijazahnya perlu dikaji ulang secara serius.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga