Repelita Jakarta - Pemeriksaan terhadap istri mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong oleh Kejaksaan Agung mendapat perhatian luas dari publik.
Muhammad Said Didu, mantan Sekretaris BUMN, menyampaikan keprihatinannya atas sikap Kejaksaan Agung yang dinilai mulai bersikap keras dalam menangani kasus ini.
Melalui akun X pribadinya, Said Didu menuliskan, "Wah, kok sekarang makin kasar."
Tom Lembong pun angkat suara terkait pemeriksaan terhadap istrinya, Maria Franciska Wihardja, yang dilakukan dalam penyidikan dugaan perintangan proses hukum.
Saat ditemui usai sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, Tom mengakui telah mengetahui pemanggilan tersebut.
Ia hanya memberikan pernyataan singkat, "Tentunya tahu."
Namun, Tom enggan menjelaskan lebih jauh dan berharap masalah hukum yang dihadapinya tidak menyeret keluarganya.
"Saya kira, kalau ada masalah dengan saya, cukup berhenti di saya saja ya. Tidak usah bawa-bawa istri ya kan atau keluarga lainnya. Jadi saya kira sekian saja," ujarnya.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung melalui Tim Jaksa Pidana Khusus memeriksa dua saksi terkait dugaan tindak pidana perintangan penyidikan dalam beberapa kasus korupsi besar.
Pemeriksaan ini melibatkan dua saksi berinisial MFW dan CA, yang masing-masing merupakan istri dari tersangka.
MFW adalah istri dari Tom Lembong, sedangkan CA merupakan istri dari tersangka Junaedi Saibih.
Kasus-kasus yang terkait antara lain dugaan korupsi pada PT Timah dan kasus manipulasi impor gula.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk mendalami upaya penghambatan proses penyidikan dan penuntutan.
Langkah ini diambil untuk memperkuat bukti dan melengkapi berkas perkara sebelum disidangkan.
Meski begitu, detail isi pemeriksaan belum diungkap ke publik.
Harli hanya menegaskan bahwa penyelidikan berjalan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Masyarakat menunggu perkembangan selanjutnya terkait kasus ini, terutama bagaimana dampaknya terhadap proses hukum yang tengah berjalan.
Sikap tegas Kejaksaan Agung mendapat dukungan sekaligus kritik dari berbagai kalangan.
Polemik ini menjadi sorotan serius, mengingat melibatkan figur penting dalam pemerintahan dan pengusaha.
Kasus ini juga mengingatkan kembali pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penegakan hukum.
Publik berharap agar proses ini berjalan dengan adil dan tanpa diskriminasi.
Semua pihak diharapkan menghormati proses hukum serta menahan diri dari spekulasi yang dapat mengganggu jalannya penyidikan.
Editor: 91224 R-ID Elok