Repelita Jakarta – Said Didu kembali menyuarakan kritik keras terhadap mantan Presiden Joko Widodo melalui unggahan di media sosialnya.
Ia menuding Jokowi sebagai sosok yang kerap menyebarkan kebohongan secara berantai.
Said Didu mempertanyakan siapa lagi yang akan dijadikan sasaran ancaman dan penahanan demi menutupi kesalahan sebelumnya.
Pernyataan tersebut muncul di tengah proses pemeriksaan terhadap beberapa tokoh yang terkait dengan isu ijazah palsu Jokowi.
Menurut Said Didu, tindakan hukum ini merupakan bentuk pembungkaman terhadap orang-orang yang mencoba membuka kebenaran.
Ia menilai pemerintah saat ini lebih fokus pada pembalasan terhadap pengkritik daripada menegakkan keadilan secara objektif.
Said Didu juga menuding adanya pengaruh oligarki yang kuat di balik pemerintahan, yang mengendalikan sebagian besar sumber daya negara.
Ia mengajak masyarakat untuk tetap kritis dan tidak mudah percaya pada narasi yang dibangun oleh kekuasaan.
Menurutnya, demokrasi harus dijaga dengan partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi jalannya pemerintahan.
Ia menegaskan bahwa kritik terhadap pemerintah bukanlah tindakan melawan negara, melainkan bagian dari hak warga negara.
Said Didu menyerukan agar proses hukum dilakukan dengan adil tanpa adanya tekanan politik.
Ia mengingatkan pentingnya media dan masyarakat sipil dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas pemerintah.
Selain itu, ia menekankan pentingnya edukasi politik agar warga lebih memahami dan mengkritisi kebijakan publik.
Ia berharap generasi muda lebih terlibat dalam politik dan tidak apatis terhadap isu yang berkembang.
Menurutnya, masa depan bangsa sangat bergantung pada kualitas partisipasi politik masyarakat.
Said Didu menekankan bahwa kritik konstruktif dapat menjadi alat untuk memperbaiki pemerintahan.
Ia juga berharap pemerintah dapat membuka ruang dialog dan menerima masukan dari berbagai pihak.
Ia menutup dengan harapan agar Indonesia menjadi negara yang lebih adil dan demokratis.
Said Didu mengajak semua elemen bangsa bersama menjaga nilai-nilai demokrasi yang telah diperjuangkan pendiri negeri.
Editor: 91224 R-ID Elok