Repelita Jakarta – Ahli epidemiologi sekaligus pegiat media sosial, dr. Tifauzia Tyassuma, yang dikenal luas sebagai Dokter Tifa, melontarkan kritik terhadap rencana uji coba vaksin Tuberkulosis (TBC) di Indonesia.
“Yang terhormat Presiden, saya ingin mengingatkan bahwa meskipun Bill Gates dikenal sebagai filantropis, dalam konteks ini, dia lebih sebagai pengusaha yang mencari keuntungan melalui investasi di sektor kesehatan,” ujarnya.
Tifa menilai bahwa vaksin yang masih dalam tahap uji coba ini tidak boleh dipaksakan kepada rakyat Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menerima investasi asing, terutama yang melibatkan teknologi kesehatan eksperimental.
Menurut Tifa, rakyat Indonesia tidak boleh dijadikan objek percobaan untuk teknologi yang belum terbukti aman dan efektif.
Ia mengingatkan bahwa kesehatan masyarakat adalah prioritas utama dan harus dilindungi dari potensi risiko yang belum diketahui.
Tifa berharap pemerintah dapat lebih selektif dalam menerima investasi asing, terutama yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat.
Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih kritis terhadap informasi yang beredar dan tidak mudah terpengaruh oleh klaim-klaim yang belum terbukti kebenarannya.
Tifa menekankan bahwa transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kebijakan kesehatan sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik.
Ia juga mengingatkan bahwa setiap keputusan yang diambil harus mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap kesehatan masyarakat.
Tifa berharap pemerintah dapat bekerja sama dengan para ahli dan masyarakat dalam membuat keputusan yang terbaik untuk kesehatan bangsa.
Editor: 91224 R-ID Elok
