Repelita Jakarta – Yanuar Nugroho, mantan Deputi II Kepala Staf Kepresidenan (KSP), memberikan tanggapan keras terhadap rencana uji coba vaksin Tuberkulosis (TBC) yang akan dilakukan di Indonesia.
Menurutnya, keputusan ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia seolah-olah dijadikan kelinci percobaan dalam proyek yang melibatkan Bill Gates. Yanuar menyatakan bahwa meskipun Bill Gates dikenal sebagai seorang filantropis, dalam konteks ini ia lebih dilihat sebagai seorang pengusaha yang mencari keuntungan dari investasi sektor kesehatan.
Ia juga menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam menerima teknologi kesehatan eksperimental yang datang dari luar negeri. Yanuar berharap pemerintah Indonesia dapat lebih selektif dalam menerima investasi asing, terutama yang menyangkut kesehatan masyarakat.
Menurutnya, rakyat Indonesia tidak boleh dijadikan objek percobaan bagi teknologi yang belum terbukti aman dan efektif.
Lebih lanjut, Yanuar menekankan bahwa kesehatan masyarakat adalah prioritas utama yang harus dijaga. Keputusan terkait kesehatan tidak seharusnya hanya didorong oleh kepentingan ekonomi atau investasi asing.
Yanuar juga mengingatkan masyarakat agar lebih kritis terhadap klaim-klaim yang belum terbukti kebenarannya, serta mengutamakan transparansi dalam setiap kebijakan kesehatan yang diambil oleh pemerintah.
Ia berharap agar pemerintah bekerja sama dengan para ahli kesehatan dan masyarakat dalam mengambil keputusan yang terbaik untuk masa depan kesehatan bangsa.
Editor: 91224 R-ID Elok