Repelita Jakarta - Kementerian Kebudayaan tengah menginisiasi penulisan ulang sejarah Indonesia dengan konsep baru.
Namun, upaya ini memicu kontroversi setelah arkeolog Harry Truman Simanjuntak mengundurkan diri dari tim penyusun.
Alasan pengunduran dirinya terkait penolakan perubahan istilah “prasejarah” menjadi “awal sejarah” pada jilid pertama naskah.
Menurut Truman, perubahan istilah tersebut bertentangan dengan prinsip ilmiah yang sudah disepakati secara akademik.
Dia menegaskan bahwa zaman sejarah dimulai ketika manusia mengenal tulisan, sehingga mengganti istilah itu adalah kesalahan dalam pendekatan epistemologis.
Truman juga mengkritik proses penyusunan buku yang dinilai kurang transparan dan melibatkan sedikit ahli.
Outline buku sudah dirancang oleh tim inti dan disetujui menteri tanpa masukan dari editor ahli.
Dia mengkhawatirkan proyek ini bisa dipakai untuk menghapus catatan kelam sejarah rezim tertentu, terutama pelanggaran HAM berat selama masa Orde Baru.
Menurutnya, jika bagian negatif dihilangkan dan yang positif tetap dicantumkan, maka ini bisa menjadi bentuk pembenaran kekuasaan.
Truman mengaku telah menyusun outline alternatif yang lebih objektif dengan penjelasan rinci tentang periode prasejarah dan kritik terhadap Orde Baru.
Namun, rancangan tersebut ditolak tanpa alasan yang jelas.
Pengunduran diri ini menimbulkan keraguan atas independensi dan objektivitas proyek penulisan sejarah nasional tersebut.
Truman menegaskan bahwa penulisan sejarah harus berlandaskan fakta dan integritas ilmiah.
Dia menegaskan kembali pentingnya menjaga prinsip keilmuan dalam setiap karya sejarah. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok