Repelita Jakarta - Polemik soal keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali menjadi perhatian publik.
Roy Suryo, mantan Menpora, menyatakan keraguannya atas hasil uji forensik yang dilakukan oleh Bareskrim Polri.
Ia mempertanyakan validitas hasil uji yang menyebut ijazah Jokowi identik dengan dokumen pembanding.
Menurut Roy, istilah identik belum tentu menunjukkan keaslian sebuah dokumen.
Ia menegaskan bahwa keotentikan hanya bisa diputuskan lewat pengadilan.
“Kalau data pembandingnya juga tidak diuji otentiknya, maka bisa jadi semuanya hanya produksi baru,” ujar Roy dalam sebuah diskusi publik.
Roy juga menyoroti proses gelar perkara yang dianggap tidak transparan.
Ia menyebut pihak pelapor seperti TPUA tidak diberi akses ataupun penjelasan atas proses tersebut.
Menurutnya, seharusnya proses dilakukan secara terbuka dengan menghadirkan semua pihak.
“Mereka minta gelar perkara, tapi yang terjadi malah mereka tidak tahu apa-apa.
Tahu-tahu diumumkan hasil sendiri,” katanya.
Di sisi lain, pengacara Presiden Jokowi, Yakup Hasibuan, menyatakan uji laboratorium oleh Bareskrim sudah cukup membuktikan ijazah asli.
Ia menyebut dokumen fisik telah diperiksa dan dibandingkan secara resmi.
Yakup menyebut bahwa tidak ada yang perlu diragukan dari hasil uji forensik tersebut.
“Ijazah sudah diperiksa secara langsung oleh Bareskrim.
Hasil uji menyatakan identik dengan dokumen yang sah,” tegasnya.
Ia juga menyayangkan masih ada pihak yang menggiring isu ini tanpa dasar kuat.
Menurutnya, proses hukum telah berjalan dengan benar sesuai prosedur.
Di sisi lain, pakar hukum pidana Hairul Huda menyatakan bahwa hasil uji forensik hanya memastikan otentifikasi fisik dokumen.
Namun, keputusan tentang asli atau palsu hanya bisa diputuskan pengadilan.
“Forensik hanya memeriksa otentik atau tidak.
Tidak langsung menyatakan palsu atau asli.
Itu kewenangan pengadilan,” ucapnya.
Presiden Jokowi sebelumnya juga menyampaikan kesediaannya menunjukkan ijazah jika diminta oleh pengadilan.
Ia menilai lembaga peradilan adalah tempat paling tepat untuk membuktikan keaslian.
“Nanti kalau diminta hakim, saya akan tunjukkan.
Supaya semuanya jelas dan tidak simpang siur,” ujar Presiden.
Polemik ijazah ini telah berlangsung lama dan menyeret berbagai pihak.
Publik berharap penyelesaian lewat jalur hukum dapat memberikan kepastian serta mengakhiri perdebatan ini.
Semua pihak diharapkan dapat menghormati proses yang berjalan dan tidak menyebarkan informasi yang menyesatkan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
