
Repelita Jakarta - Andi Pramaria, teman seangkatan Presiden Joko Widodo di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), memberikan kesaksian terkait isu ijazah Jokowi.
Berikut lima poin penting yang disampaikan Andi Pramaria:
1. Penggunaan Huruf Times New Roman
Andi menjelaskan bahwa ijazah Jokowi yang dipersoalkan karena menggunakan font Times New Roman sebenarnya sama dengan ijazah miliknya.
Mereka berdua menerima ijazah dari kampus yang dicetak oleh percetakan yang sama, yaitu Percetakan Perdana.
Ia menegaskan mahasiswa saat itu tidak dapat memilih jenis huruf untuk ijazahnya.
2. Masuk Kuliah dan Wisuda Bersama
Andi dan Jokowi masuk kuliah di Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1980 dan wisuda bersama-sama pada tanggal 19 November 1985.
Andi menegaskan ia menyaksikan langsung Jokowi selama masa perkuliahan hingga kelulusan.
3. Foto Kebersamaan sebagai Bukti
Andi menunjukkan beberapa foto kebersamaan mereka, termasuk foto wisuda yang beredar luas di media sosial.
Dalam foto tersebut, Jokowi berada di posisi kedua dari kanan dan Andi di posisi kedua dari kiri.
Foto-foto ini menjadi bukti kuat bahwa mereka memang teman seangkatan.
4. Sosok Dosen Pembimbing Skripsi
Andi menegaskan bahwa dosen pembimbing skripsi Jokowi adalah Prof Achmad Sumitro, Guru Besar Emeritus Fakultas Kehutanan UGM.
Sementara Ir Kasmudjo yang selama ini dikaitkan sebagai pembimbing skripsi Jokowi sebenarnya hanya pembimbing akademik dan asisten dosen.
5. Alasan Jokowi Mengaku Kuliah di Jurusan Teknologi Kayu
Fakultas Kehutanan UGM pada masa itu tidak memiliki jurusan resmi, hanya konsentrasi pilihan.
Jokowi memilih konsentrasi Teknologi Kayu, sehingga menyebut dirinya berasal dari jurusan tersebut.
Andi sendiri mengambil konsentrasi Silvikultur dan memilih mata kuliah yang sesuai.
Andi menegaskan bahwa ia tidak bermaksud membela Jokowi secara personal, namun memberikan kesaksian sebagai saksi seangkatan yang mengenal langsung Jokowi selama kuliah di UGM.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok