Repelita, Jakarta - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menyampaikan kritik tajam terhadap arah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menyebut Prabowo berpeluang membawa Indonesia ke arah yang benar. Namun syaratnya harus menunjukkan empat tanda utama sebagai pemimpin bangsa.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam acara Silaturahmi Purnawirawan TNI dengan Tokoh Masyarakat yang digelar Forum Purnawirawan Prajurit TNI (FPP TNI) di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Menurutnya, jika empat tanda ini terlihat jelas, ia dan para prajurit serta purnawirawan siap berdiri mendukung penuh pemerintahan Prabowo.
"Kalau tanda-tanda ini terlihat, saya yakin semua prajurit dan mantan prajurit yang hadir di sini akan berdiri di belakang Prabowo," ucap Didu.
Tanda pertama yang disebut adalah mengakhiri 'perselingkuhan' politik dengan Solo dan oligarki.
Menurutnya, kedekatan kekuasaan dengan kekuatan politik tertentu justru bisa menjatuhkan negara ke jurang kehancuran.
"Kalau perselingkuhan ini berlanjut, negara bisa masuk jurang," tegas Didu.
Kedua, komitmen memberantas korupsi bukan hanya sebatas janji.
Didu menilai saat ini pemberantasan korupsi tidak berjalan sebagaimana mestinya.
"Kasus Pertamina tenggelam. Saya tahu siapa yang menenggelamkan. Bahkan kasus PIK-2 dan pagar laut tidak dituntaskan," ujarnya.
Tanda ketiga adalah penegakan hukum yang adil dan bersih dari intervensi kekuasaan.
Ia menyoroti lemahnya integritas aparat penegak hukum yang justru terseret dalam korupsi.
"Kalau Pak Prabowo tidak bisa mengatasi ini, saya menduga Pak Prabowo takut terhadap oligarki dan Solo," katanya.
Keempat, mengembalikan kendali negara atas sumber daya alam.
Ia mengapresiasi langkah pengambilalihan lahan sawit ilegal, namun menekankan pentingnya menindaklanjuti di sektor tambang.
"Informasinya ada 5 juta hektar lahan sawit yang ilegal. Tapi tambang lebih parah, karena para pemain tambang ada di sekitar presiden. Dan sebagian besar adalah Geng Solo," bebernya.
Didu juga menyoroti fenomena "dua matahari" dalam kekuasaan politik saat ini.
Menurutnya, aktivitas politik yang terus bergulir di Solo menjadi pertanda munculnya pusat kekuasaan lain di luar pemerintahan resmi.
"Saya tak tahu negara ini mau dibawa ke mana dengan adanya Matahari Kembar itu," tegasnya.
Namun Didu menegaskan, jika Prabowo bisa memperlihatkan empat tanda utama kepemimpinan tersebut, maka ia siap mendukung sepenuhnya.
"Kalau itu terjadi, saya akan berada di belakang Pak Prabowo. Begitu juga dengan para prajurit dan tokoh masyarakat di sini," pungkasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok