Repelita Jakarta – Eksponen Gerakan Mahasiswa 1998, Haris Rusly Moti, menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto telah berhasil membuktikan komitmennya dalam membangun kemandirian pangan di Indonesia.
Menurutnya, dalam waktu enam bulan pemerintahan, sektor pertanian nasional menunjukkan pencapaian yang menggembirakan. Produksi beras nasional mengalami surplus yang signifikan, bahkan mencapai lebih dari 2 juta ton.
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga dapat mengekspor beras ke negara lain. Pencapaian ini merupakan hasil dari kebijakan strategis yang diterapkan oleh pemerintah, seperti peningkatan produktivitas pertanian, penyediaan pupuk bersubsidi, dan dukungan terhadap petani lokal.
Selain itu, pemerintah juga berhasil menjaga stabilitas harga pangan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Haris juga menyoroti pentingnya peran Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam memastikan distribusi pangan yang merata ke seluruh wilayah Indonesia.
Dengan adanya Bapanas, diharapkan tidak ada lagi daerah yang mengalami kelangkaan pangan. Meskipun demikian, Haris mengingatkan bahwa tantangan besar masih dihadapi, seperti perubahan iklim dan fluktuasi harga komoditas global.
Namun, dengan komitmen dan kerja keras pemerintah, Haris yakin Indonesia akan mampu mempertahankan dan bahkan meningkatkan kemandirian pangannya di masa depan. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok