Repelita Jakarta - Pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang menyebut mantan Presiden Joko Widodo sebagai bosnya, memantik kritik tajam dari pengamat politik Jamiluddin Ritonga.
Menurut Jamiluddin, sikap tersebut mencerminkan ketidakpatuhan terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang sah secara konstitusional.
"Layak ditendang dari Kabinet Prabowo Subianto," ujar Jamiluddin, Minggu.
Ia menegaskan bahwa seorang menteri seharusnya mengabdi penuh kepada Presiden yang sedang menjabat, bukan kepada mantan presiden.
"Para menteri tersebut tak pantas lagi bersama Prabowo karena bosnya Joko Widodo. Ini artinya, mereka tidak menganggap Prabowo sebagai pemimpinnya," kata Jamiluddin.
Pengamat dari Universitas Esa Unggul itu juga menyebut, pernyataan tersebut secara langsung melecehkan posisi Prabowo sebagai kepala negara dan pemerintahan.
"Secara formal mereka adalah bawahan Prabowo. Seharusnya mereka menghormati status Prabowo sebagai presiden," tambahnya.
Sebelumnya, Trenggono bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menemui Jokowi di Solo. Seusai pertemuan, keduanya menyebut Jokowi sebagai bos.
"Silaturahmi sama bekas bos saya. Sekarang masih bos saya," ucap Trenggono kepada wartawan.
Pernyataan itu kemudian menyebar luas dan menjadi perbincangan warganet. Sebagian netizen menyayangkan sikap para menteri yang dianggap tak profesional.
"Kalau masih anggap Jokowi bos, ya ikut saja pensiun," tulis akun @SinarMalam di media sosial X.
"Pak Prabowo tuh presiden sekarang, bukan figuran," timpal akun @RakyatAwam.
Beberapa netizen lainnya bahkan meminta Presiden Prabowo untuk segera merombak kabinet jika loyalitas para menterinya diragukan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok