Repelita Jakarta – Syahganda Nainggolan, Direktur Eksekutif Komite Indonesia untuk Demokrasi (KID), membongkar fakta di balik pertemuan antara Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dengan sejumlah aktivis, termasuk dirinya.
Pertemuan yang berlangsung di Senayan, Jakarta, pada 7 April 2025, sempat menimbulkan spekulasi terkait upaya menjauhkan Prabowo Subianto dari Presiden Joko Widodo.
Namun, Syahganda menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak memiliki agenda politik tertentu.
Dalam klarifikasinya, Syahganda menjelaskan bahwa pertemuan tersebut lebih bertujuan untuk membahas isu-isu strategis nasional, termasuk industrialisasi desa dan penguatan ekonomi kerakyatan.
Ia menyebutkan bahwa diskusi tersebut melibatkan tokoh-tokoh seperti Rocky Gerung, Jumhur Hidayat, dan Bupati Lahat Bursah Zarnubi.
Topik yang dibahas antara lain mengenai kebijakan luar negeri Indonesia, khususnya terkait hubungan dengan Amerika Serikat dan Malaysia, serta upaya membangun koperasi desa sebagai pilar ekonomi nasional.
Syahganda juga menekankan bahwa pertemuan tersebut tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi hubungan antara Prabowo dan Jokowi.
Ia menegaskan bahwa diskusi tersebut bersifat konstruktif dan bertujuan untuk memberikan masukan positif bagi pembangunan nasional.
Pernyataan ini disampaikan melalui akun media sosialnya dan telah dikonfirmasi oleh beberapa peserta pertemuan lainnya.
Meskipun demikian, beberapa pihak masih meragukan niat di balik pertemuan tersebut.
Beberapa pengamat politik menilai bahwa pertemuan tersebut bisa jadi merupakan bagian dari strategi politik tertentu menjelang Pemilu 2029.
Namun, hingga saat ini, tidak ada bukti konkret yang mendukung klaim tersebut.
Netizen pun memberikan beragam tanggapan terkait pertemuan ini.
Akun @PolitikUpdate menulis, "Diskusi terbuka atau ada agenda tersembunyi?"
Sementara akun @AnalisaPolitik berkomentar, "Menarik untuk diikuti, apakah ini awal dari perubahan politik besar."(*)
Editor: 91224 R-ID Elok