[GEGER] Mahfud MD Bongkar Borok Kekuasaan Era Jokowi: Pemerintah Mainkan Hukum, Lawan Orang Gila Harus dengan Kegilaan

Repelita Jakarta - Mahfud MD, mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, kembali melontarkan kritik tajam terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Dalam sebuah wawancara, Mahfud menyindir keras berbagai kebijakan yang dinilainya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.

Mahfud menegaskan bahwa situasi politik saat ini tidak bisa dihadapi dengan cara-cara biasa.
Ia menyatakan bahwa untuk menghadapi manuver politik yang tidak rasional, diperlukan pendekatan yang lebih keras dan ekstrem.

“Orang gila tidak bisa dilawan dengan cara waras. Orang gila harus dilawan dengan gila juga. Makanya tempo saya naikkan,” ujar Mahfud.

Ia mengkritik keras langkah pemerintah yang dinilai mempermainkan hukum.
Mahfud menyebut adanya rekayasa undang-undang demi kepentingan kelompok tertentu yang tidak sesuai dengan semangat keadilan.

Mahfud juga membandingkan kondisi saat ini dengan masa pemerintahan sebelumnya, seperti Gus Dur, Megawati, dan SBY, yang dianggapnya lebih konsisten dalam menjaga supremasi hukum tanpa manipulasi.

“Zaman Gus Dur enggak pernah mainkan UU. Pak SBY juga sama. Bu Mega juga enggak pernah melakukan hal-hal seperti itu,” lanjut Mahfud.

Salah satu poin yang menjadi sorotan Mahfud adalah keputusan Mahkamah Konstitusi yang membuka jalan bagi Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai calon wakil presiden.
Ia menilai keputusan tersebut sebagai penyimpangan serius terhadap prinsip-prinsip demokrasi.

“Saya tunggu keputusan MK terakhir tentang siapa yang menang. Begitu diumumkan kita kalah, saya sendiri ‘wah ini udah enggak bisa’ gitu dalam hati,” ungkapnya.

Pernyataan Mahfud langsung memicu reaksi publik.
Banyak netizen mendukung keberaniannya dalam menyuarakan kebenaran.

“Baru kali ini ada tokoh yang bicara sejujur ini. Salut untuk Mahfud MD,” tulis akun @nandarhidayat di media sosial.

Namun tidak sedikit pula yang mengkritik pernyataan Mahfud.
Beberapa di antaranya berpendapat bahwa komentarnya terlalu emosional tanpa memberikan solusi konkret.

“Kalau cuma marah-marah doang, ya semua orang juga bisa. Harusnya kasih solusi juga,” komentar akun @leonardo_bayu.

Kritik Mahfud semakin memperpanjang daftar tokoh nasional yang menyuarakan kekecewaan terhadap arah pemerintahan Jokowi.
Isu politik dinasti dan pemanfaatan hukum untuk kepentingan kekuasaan diprediksi akan terus berkembang.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga