Repelita Jakarta -Sikap diam partai politik pendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam menanggapi usulan pencopotan Wakil Presiden Gibran oleh Forum Purnawirawan TNI menimbulkan pertanyaan di kalangan publik.
Forum tersebut menyampaikan delapan tuntutan politik, salah satunya adalah permintaan kepada MPR untuk mengganti Gibran dari jabatannya sebagai Wakil Presiden.
Mereka beralasan bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi terkait Pasal 169 Huruf Q Undang-Undang Pemilu telah melanggar hukum acara MK dan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman.
Namun, hingga saat ini, mayoritas partai koalisi pendukung pemerintah belum memberikan tanggapan resmi terhadap usulan tersebut.
Partai Amanat Nasional (PAN) melalui Wakil Ketua Umum Eddy Soeparno menyatakan bahwa Kabinet Merah Putih tetap solid meskipun ada usulan pencopotan Gibran.
Eddy menegaskan bahwa loyalitas jajaran kabinet terhadap Presiden Prabowo Subianto sangat tinggi, sehingga tidak ada kekhawatiran mengenai stabilitas pemerintahan.
Di sisi lain, Ketua DPP PDI-P Komarudin Watubun mendorong Presiden Prabowo untuk membentuk tim independen guna mengkaji usulan pencopotan Gibran.
Komarudin menilai bahwa langkah ini penting untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap pemerintahan.
Pengamat politik Agung Baskoro menilai bahwa usulan pencopotan Gibran terlalu berlebihan karena tidak ada pelanggaran konstitusional yang dilakukan selama menjabat enam bulan ini.
Agung menyarankan agar pemerintah merespons delapan poin tuntutan dari Forum Purnawirawan TNI-Polri secara objektif dan tidak berpolemik di tengah tantangan bangsa yang kompleks.
Sementara itu, Direktur Gerakan Perubahan Muslim Arbi menyatakan bahwa pemakzulan Gibran merupakan keharusan bagi negara yang berkonstitusi.
Muslim menilai bahwa penggantian Gibran bertujuan untuk mempertahankan dan menjaga wibawa negara.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Presiden Prabowo Subianto terkait usulan pencopotan Gibran.
Publik menantikan langkah selanjutnya dari pemerintah dalam menyikapi dinamika politik yang tengah berkembang.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok