Repelita Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memenjarakan Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatawarta di rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung. Ia ditahan selama 20 hari ke depan terkait kasus korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Isa Rachmatawarta yang pernah dipuji oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai salah satu tokoh yang mengelola kekayaan negara, kini terjerat dalam skandal yang merugikan negara hingga Rp 16,8 triliun. Sebelumnya, Isa menjabat Kepala Biro Asuransi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada periode 2006-2012.
Kejaksaan Agung mengungkapkan bahwa Isa terbukti terlibat dalam korupsi yang menyebabkan kerugian besar bagi keuangan negara. Penetapan tersangka terhadap Isa dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan investigasi terkait pengelolaan dana investasi dan keuangan di PT Asuransi Jiwasraya yang gagal.
Isa merupakan sosok yang dikenal dekat dengan Sri Mulyani, bahkan dipuji oleh Menteri Keuangan tersebut pada pelantikan terakhirnya sebagai Dirjen Anggaran pada Maret 2021. Sri Mulyani menyebut Isa sebagai "orang paling kaya" di Indonesia, bukan karena kekayaan pribadinya, melainkan karena ia mengelola aset negara yang mencapai Rp 10.467,53 triliun.
Sebagai orang kepercayaan Sri Mulyani, Isa mulai berkarier di Departemen Keuangan sejak 1991. Kariernya terus menanjak, hingga pada 2013 ia dilantik menjadi Staf Ahli Menteri Keuangan bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal. Pada 2017, ia diangkat menjadi Direktur Jenderal Kekayaan Negara dan dipercaya untuk mengelola aset negara yang besar.
Namun, kekayaan dan posisi strategis yang ia pegang ternyata tidak mencegahnya dari jeratan hukum. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 2023, Isa tercatat memiliki harta kekayaan mencapai Rp 38,96 miliar, terdiri dari tanah, bangunan, kendaraan, surat berharga, dan kas.
Meskipun ia memiliki kekayaan pribadi yang signifikan, hal tersebut kini terlupakan di tengah kasus hukum yang melibatkan dirinya. Netizen pun memberikan komentar beragam, dengan beberapa menyebutkan bahwa proses hukum harus diikuti untuk memberikan keadilan.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena menyangkut salah satu pejabat tinggi yang dulu dihormati. Kejaksaan Agung berjanji akan terus memproses kasus ini dan memastikan keadilan ditegakkan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
