Repelita Jakarta - Pembentukan Dewan Pertahanan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto mendapatkan sorotan tajam, salah satunya dari kritikus Faizal Assegaf. Ia menganggap pembentukan tersebut hanya sebatas narasi kosong tanpa ada tindakan nyata.
“Kedaulatan yang kokoh, pertahanan nasional yang kuat, dan perlindungan hidup rakyat masih sebatas narasi omon-omon tanpa tindakan konkret. Hanya pidato-pidato dan aneka retorika kosong,” kata Faizal melalui unggahannya di X, Sabtu (8/2/2025).
Faizal juga menyinggung kondisi rakyat yang sedang terhimpit. Ia menyebutkan tanah rakyat yang digusur dan potensi alam yang dirampok. “Fakta di lapangan tanah rakyat digusur, potensi alam dirampok, dan hak ekonomi rakyat dimaling secara rakus dan brutal. Jargon persatuan dan kedaulatan hanya instrumen penipuan bernegara demi melindungi kejahatan koruptor dan kelompok oligarki,” tambahnya.
Faizal memberi contoh beberapa kasus, termasuk skandal pagar laut dan kasus Rempang. “Skandal pagar laut, kasus Rempang dll adalah akumulasi dari kejahatan bernegara yang sangat menyobek hati rakyat,” jelasnya. Menurut Faizal, jika Prabowo tidak bertindak tegas, semua pidato terkait Dewan Pertahanan Nasional hanya akan menjadi banyolan semata.
“Jika tidak punya sikap tegas @prabowo membersihkan kabinet, semua pidato apapun hanya banyolan dan kelanjutan dari tabiat kebohongan publik yang berkelanjutan,” tegas Faizal.
Sementara itu, Sidang Perdana Dewan Pertahanan Nasional diadakan di Istana Kepresidenan Bogor pada 7 Februari 2025. Dalam sidang tersebut, Prabowo menekankan bahwa pembentukan Dewan Pertahanan Nasional adalah langkah strategis dalam mewujudkan kedaulatan dan keamanan yang kokoh. Ia menyatakan bahwa langkah tersebut merupakan realisasi dari amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara yang diwujudkan melalui Peraturan Presiden Nomor 202 Tahun 2024.
“Pada sidang perdana Dewan Pertahanan Nasional yang diselenggarakan di Istana Kepresidenan Bogor, saya menyampaikan bahwa pertahanan bangsa serta perlindungan rakyat adalah prioritas utama yang harus kita junjung tinggi,” ujar Prabowo.
Prabowo juga menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan dialog konstruktif dalam merumuskan kebijakan pertahanan yang responsif terhadap dinamika global dan tantangan nasional. Ia menunjuk Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional, yang akan didukung oleh tiga kedeputian di bidang Geopolitik, Geostrategis, dan Geoekonomi.
“Ke depan, Dewan Pertahanan Nasional akan menjadi pilar strategis dalam menjaga kedaulatan serta mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
