Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

"Kontroversi Pembangunan Pagar Laut: Swadaya Masyarakat atau Dana Miliaran dari Pihak Tertentu?"

 Jaringan Rakyat Pantura: Pagar Laut di Tangerang Dibangun Swadaya, Ada 3  Tujuan Halaman all - Kompas.com

Repelita Jakarta - Munculnya video pernyataan sekelompok orang yang mengklaim bahwa pembangunan pagar laut di pesisir Tangerang dan Bekasi merupakan swadaya masyarakat menimbulkan pertanyaan terkait sumber biaya yang digunakan, yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Dalam video yang beredar, sekelompok pemuda yang menamakan diri Jaringan Rakyat Pantura Mahasiswa-Nelayan Pemuda mengaku bahwa pemasangan pagar laut ini dilakukan sebagai inisiatif swadaya masyarakat. Mereka menjelaskan bahwa tujuan utama dari pembangunan pagar laut tersebut adalah untuk budidaya kerang dan untuk memecah ombak guna meningkatkan pendapatan warga sekitar pesisir. Mereka juga menegaskan bahwa pemasangan pagar laut tidak akan mengganggu aktivitas nelayan setempat.

Namun, sejumlah netizen mempertanyakan asal-usul biaya yang digunakan untuk pembangunan pagar laut yang begitu besar. Salah satunya adalah pemuda yang menulis di akun X@MMargani5, yang mengatakan, “Hebat yah para Nelayan kita yg ini, kini mereka sudah kaya raya bisa membangun Pagar Laut 30km yang pastinya dengan biaya fantastis untuk ukuran kehidupan nelayan biasa.”

Pernyataan tersebut memperburuk spekulasi mengenai keterlibatan pihak lain dalam pembiayaan proyek tersebut. Netizen lainnya, akun X@kaumjelata24, menambahkan, “Ini sdh setingan banget. Klo nelayan itu diintrogasi oleh pihak keamanan itu hanya basa basi, klo ditanya oleh para jurnalis jawabnya akan itu itu saja.”

Nelayan setempat, seperti Trisno dari Desa Karang Serang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, mengungkapkan bahwa keberadaan pagar laut ini membuat mereka semakin sulit mencari ikan. “Kami harus pergi lebih jauh ke tengah laut,” ujarnya. “Jika cuaca buruk, kami terpaksa tidak melaut karena ombak besar.”

Komentar serupa juga datang dari Darsono, nelayan lainnya yang mengungkapkan bahwa pagar laut menyebabkan kesulitan dalam mencari hasil tangkapan seperti udang, kerang, dan kepiting yang biasa ditemukan di dekat pantai.

Gufron, Ketua Riset dan Advokasi Publik Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PP Muhammadiyah, menyatakan bahwa pembangunan pagar laut ini sudah berlangsung sejak 2023. Ia pun mempertanyakan dari mana nelayan mendapatkan dana sebesar itu untuk proyek sebesar pagar laut yang mencapai 30 kilometer di pesisir Tangerang. Menurut informasi yang diperolehnya, pihak yang terlibat dalam proyek ini adalah orang-orang yang terkait dengan Agung Sedayu Group.

Di media sosial, banyak netizen yang mempertanyakan keberadaan dana yang besar tersebut. Akun X@HENDRAG46710196 menulis, “Wat makan aja susah ... Boro'wat swadaya pagar laut ... 30Km++ x brp bambu = brp duit ituuu ... Blm biaya lain' nya ...”

Pembangunan pagar laut yang kontroversial ini semakin memunculkan pertanyaan terkait siapa yang berada di balik pendanaannya dan apa dampaknya bagi nelayan dan lingkungan setempat. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved