Repelita Jakarta - Media sosial X dihebohkan dengan foto spanduk berkain hitam yang terpasang di depan kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Spanduk tersebut bertuliskan, "Pak Presiden Selamatkan kami dari Menteri Pemarah, Suka Main Tampar, dan Main Pecat."
Cuitan dari akun X @zanatul_91 pun bertanya, "Ada kejadian apa pagi ini guys," pada Senin (20/1/2025).
Selain itu, akun X @Indria123456 membalas dengan video yang memperlihatkan puluhan pegawai Kemendiktisaintek berpakaian serba hitam, berkumpul di lobby kantor sembari membawa dua spanduk dan menyanyikan lagu 'Indonesia Raya'. Salah satu spanduk bertuliskan "Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri!" sedangkan spanduk lainnya bertuliskan, "Kami ASN, Dibayar oleh Negara, Bekerja untuk Negara, Bukan Babu Keluarga."
Berikutnya, beredar pula pesan yang diduga berasal dari Neni Herlina, seorang Prahum Ahli Muda & Pj Rumah Tangga kementerian tersebut. Dalam pesannya, Neni mengungkapkan bahwa ia telah bekerja di institusi itu sejak 2001 dan selama ini berusaha memberikan teladan yang baik. Namun, pada Jumat (17/1/2025), ia diusir dari ruangannya oleh pimpinan tertinggi kementerian dan diminta pindah ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
"Alhamdulillah sudah 24 tahun semua berjalan dengan baik, sampai pada Jumat sore kemarin, 17 Januari 2024, tiba-tiba pimpinan tertinggi kami masuk ke ruangan kami dan dihadapan semua orang, beliau mengusir saya keluar dan memerintahkan untuk pindah ke Kemendikdasmen," ungkapnya dalam pesan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa pengusirannya berawal dari sebuah meja di ruang tertinggi lantai 18 yang dianggap tidak menghormati dan beberapa masalah rumah tangga kantor lainnya.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Kemendiktisaintek mengenai protes yang dilakukan oleh para pegawai tersebut. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok