Budi Karya Tanggapi Isu Pengumpulan Dana Pemenangan Jokowi di Pilpres 2019

 

Repelita Jakarta - Mantan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan tanggapan terkait kesaksian anak buahnya di pengadilan yang menyebutkan adanya perintah untuk mengumpulkan dana sebesar Rp 5,5 miliar guna mendukung pemenangan Presiden Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Budi Karya mengatakan bahwa dirinya tidak dalam posisi untuk mengomentari pemberitaan mengenai pengadilan kasus korupsi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub). Ia menyatakan bahwa pihaknya menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang.

"Saya menghormati proses hukum yang tengah berlangsung," ujar Budi dalam keterangan resminya yang diterima pada Jumat, 17 Januari 2025.

Sebelumnya, dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang pada Senin, 13 Januari 2025, mantan Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub Danto Restyawan mengungkapkan bahwa ada perintah dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk mengumpulkan dana guna mendukung pemenangan Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2019. Danto mengatakan bahwa perintah tersebut disampaikan Budi kepada Direktur Prasarana Kemenhub, Zamrides.

Budi Karya meminta Zamrides untuk mengumpulkan dana sekitar Rp 5,5 miliar yang berasal dari pejabat pembuat komitmen di DJKA, yang kemudian dihimpun dari kontraktor proyek perkeretaapian. Kegiatan ini diketahui oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Danto juga menjelaskan bahwa Zamrides diminta untuk pergi ke luar negeri setelah aktivitasnya terpantau oleh KPK.

Danto menggantikan Zamrides untuk mengumpulkan dana tersebut dari pejabat pembuat komitmen. Danto mengungkapkan bahwa sembilan pejabat pembuat komitmen, termasuk terdakwa Yofi Akatriza, menyetor sekitar Rp 600 juta masing-masing. Dana tersebut juga digunakan untuk membeli 25 ekor hewan kurban. Selain itu, Biro Umum Kemenhub diminta untuk patungan sebesar Rp 1 miliar untuk biaya bahan bakar pesawat yang digunakan Budi Karya saat kunjungan ke Sulawesi.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga