Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] GEGER Pejabat Kemenhub Ditugasi Menteri Kumpulkan Uang untuk Pemenangan Pilpres 2019

 Image of Tempo

Repelita, Semarang - Dalam sidang kasus korupsi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), terungkap bahwa Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pernah memberikan tugas kepada bawahannya untuk mengumpulkan dana sekitar Rp 5,5 miliar untuk mendukung pemenangan Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Kesaksian tersebut disampaikan oleh Danto Restyawan, mantan Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub, dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tipikor Semarang pada Senin, 13 Januari 2024. Danto menjelaskan bahwa pada tahun 2019, Menteri Budi Karya menginstruksikan Direktur Prasarana Kemenhub Zamrides untuk mengumpulkan uang tersebut sebagai bagian dari usaha memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2019.

Uang tersebut dikumpulkan dari pejabat pembuat komitmen (PPK) di DJKA yang berasal dari kontraktor proyek perkeretaapian. "Informasinya Pak Zamrides diminta untuk lari ke luar negeri sementara karena terpantau oleh KPK," kata Danto dalam kesaksiannya.

Setelah itu, Danto diminta oleh Menteri Budi Karya untuk menggantikan posisi Zamrides dan melanjutkan tugas pengumpulan dana. Danto menyebutkan bahwa sembilan PPK, termasuk terdakwa Yofi Okatriza, menyetor sekitar Rp 600 juta masing-masing. Dana yang terkumpul digunakan untuk membeli 25 ekor hewan kurban. Selain itu, Biro Umum Kemenhub juga diminta untuk mengeluarkan Rp 1 miliar untuk biaya bahan bakar pesawat Menhub saat kunjungan ke Sulawesi.

Danto juga mengungkapkan bahwa ia menerima uang dari Yofi Okatriza sebesar Rp 595 juta, yang seluruhnya telah dikembalikan kepada penyidik KPK.

Kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan KPK pada April 2023, yang akhirnya mengungkap adanya dugaan suap dalam proyek pembangunan dan pemeliharaan rel kereta api di sejumlah wilayah. Seiring berjalannya waktu, jumlah tersangka dalam kasus ini meningkat menjadi 17 orang dan satu perusahaan.

KPK juga memeriksa Wahyu Purwanto, yang diduga menerima aliran dana dari proyek korupsi ini. Wahyu dikaitkan dengan Menteri Budi Karya dan disebut-sebut menikmati uang suap yang berasal dari kontraktor proyek kereta api. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved