Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Tanda Kiamat Sudah Dekat, 40% Bumi Kering Selamanya

 Foto udara menujukkan perahu-perahu yang sandar saat kekeringan melanda sungai Amazon di kota Santarem, negara bagian Para, Brasil, Selasa (8/10/2024). (REUTERS/Amanda Perobelli)

Repelita, Jakarta 16 Desember 2024 - UN Convention to Combat Desertification (UNCCD) melaporkan bahwa 40% wilayah Bumi kini dilanda kekeringan. Fenomena ini sebenarnya telah terungkap selama beberapa dekade terakhir.

Dalam laporan tersebut, UNCCD menjelaskan bahwa kekeringan terus berkembang seiring waktu. Pada 2020, tercatat 77,6% daratan Bumi mengalami kekeringan selama tiga dekade terakhir.

Selama periode yang sama, lahan kering telah meluas hingga 4,3 juta kilometer persegi. Kini, wilayah yang terdampak mencakup 40,6% dari total daratan Bumi.

UNCCD juga mencatat bahwa 7,6% daratan telah melewati batas kekeringan selama beberapa dekade terakhir. Kondisi ini menunjukkan perubahan dari lahan yang sebelumnya tidak kering menjadi kering, atau dari kelas lahan kering yang kurang kering menjadi semakin kering.

"Saat iklim suatu wilayah menjadi lebih kering, kemampuan untuk kembali ke kondisi sebelumnya menjadi hilang. Sekarang, iklim yang lebih kering terjadi di daratan luas di seluruh dunia tanpa dapat kembali seperti semula," ujar Sekretaris Eksekutif UNCCD, Ibrahim Thiaw.

Wilayah yang paling terdampak kekeringan ini adalah 95% wilayah Eropa. Selain itu, fenomena serupa juga terjadi di sebagian Amerika Serikat bagian barat, Brasil, sebagian Asia terutama Asia Timur, dan Afrika Tengah.

Di Amerika Serikat bagian barat dan Brasil, kekeringan diperburuk oleh kelangkaan air serta kebakaran hutan. Sementara di Afrika Tengah dan sebagian Asia, fenomena tersebut mengakibatkan degradasi ekosistem serta ancaman gurun yang berbahaya bagi banyak spesies.

Laporan ini juga memperingatkan tentang pentingnya mengekang emisi gas rumah kaca. Jika upaya ini gagal, 3% wilayah lembab di Bumi berpotensi menjadi lahan kering pada akhir abad ini.

Para peneliti bahkan menyiapkan skenario ekstrem jika emisi gas rumah kaca tidak terkendali. Dalam skenario ini, kekeringan dapat meluas hingga Amerika Serikat bagian barat tengah, Meksiko tengah, Venezuela utara, Brasil bagian timur laut, Argentina tenggara, seluruh kawasan Mediterania, Laut Hitam, sebagian besar Afrika bagian selatan, dan Australia bagian selatan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved