Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

"Orang Miskin Mana Bisa Laporkan Gue ke Polisi" Tutur Pegawai di Jakarta Usai Dianiaya Anak Bos

 

Repelita, Jakarta 15 Desember 2024 - Seorang pegawai toko kue di Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan anak pemilik toko. Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka serius di sekujur tubuh, termasuk pendarahan di kepala, memar di tangan, kaki, paha, dan pinggang.

Korban bernama Dwi Ayu Darmawati (19) mengaku dianiaya saat sedang bekerja pada Kamis, 17 Oktober 2024, sekitar pukul 21.00 WIB. Dwi mengungkapkan bahwa anak pemilik toko, yang berinisial G, mengancamnya dengan kata-kata kasar, menyebut korban sebagai orang miskin, dan mengklaim tidak takut dilaporkan ke polisi.

"Orang miskin kayak lo mana bisa melaporkan gue ke polisi. Saya tuh kebal hukum," kata Dwi menirukan perkataan G.

Meski Dwi dan pegawai lain memiliki bukti berupa video CCTV dan dokumentasi penganiayaan, mereka sempat tidak melanjutkan laporan ke kepolisian. Namun, kekerasan tidak berhenti di situ. Pada 17 Oktober 2024, Dwi mengalami penganiayaan yang lebih serius ketika G melemparkan patung, mesin EDC, kursi, dan loyang kue. Aksi tersebut terjadi karena Dwi menolak untuk mengantarkan makanan ke kamar pribadi milik G.

Penganiayaan ini direkam oleh pegawai lain di lokasi toko. "Kalau luka yang sampai berdarah hanya di kepala, terkena ujung loyang. Tapi memar banyak di tangan, kaki, paha, pinggang, segala macam," ujar Dwi.

Dwi kemudian melaporkan kasus ini ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Timur, dengan barang bukti berupa pakaian yang berisi ceceran darah dan video dokumentasi. Namun, hingga dua bulan berlalu, Polres Metro Jakarta Timur belum menetapkan G sebagai tersangka, meskipun laporan dibuat berdasarkan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

"Saya berharap bisa mendapatkan keadilan. Banyak korban lain sebelumnya juga mengalami hal serupa. Saya berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ucap Dwi.

Orang tua G juga sempat mencoba membantu korban dengan menarik Dwi keluar dari toko, bahkan menyarankannya untuk melapor ke kepolisian. Namun, Dwi harus kembali ke toko untuk mengambil handphone dan barang yang tertinggal.

Setelah kejadian, Dwi dibawa ke klinik terdekat untuk mendapatkan penanganan medis awal akibat pendarahan di kepala. Namun, ia menolak untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut seperti jahitan karena merasa takut dan dalam kondisi syok.

Hingga saat ini, laporan Dwi masih menunggu penanganan lebih lanjut dari Polres Metro Jakarta Timur. Bahkan, meskipun video penganiayaan viral di media sosial, penetapan G sebagai tersangka belum juga diumumkan.

Dwi hanya berharap pihak kepolisian dapat segera mengusut kasus ini, menetapkan pelaku sebagai tersangka, dan memberikan efek jera atas perbuatan yang telah dilakukan. Dengan harapan ini, ia ingin memastikan agar kejadian serupa tidak menimpa pegawai toko lainnya di masa mendatang.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved