Repelita, Jakarta 12 Desember 2024 - Basuki Tjahaja Purnama, yang dikenal sebagai Ahok, memberikan jawaban menarik mengenai pertanyaan yang sering muncul di benak publik, apakah ia menyesal pernah bekerja sama dengan Joko Widodo (Jokowi).
Pertanyaan ini muncul saat Ahok menjadi tamu dalam acara YouTube What Is Up, Indonesia? (WIUI), yang dipandu oleh Andovi Da Lopez dan Abigail Limuria.
Ketika ditanya apakah ia menyesal pernah berkolaborasi dengan Jokowi, Ahok menjawab dengan tenang namun tegas. Ia menyatakan bahwa jawaban yang diberikan bukan untuk dirinya, tetapi sebagai bentuk penghargaan terhadap kesempatan tampil sebagai tamu dalam acara tersebut.
"Saya percaya, apapun yang terjadi dalam hidup ini memiliki alasan," ucap Ahok dengan nada filosofis. Ia menegaskan tidak pernah takut menghadapi apapun yang terjadi dalam hidupnya.
"Saya tidak pernah menyesal tentang apapun yang terjadi. Saya yakin semuanya terjadi untuk kebaikan saya," lanjut Ahok.
Ahok menjelaskan bahwa setiap kejadian adalah pelajaran berharga yang membuat seseorang menjadi lebih bijaksana. Bahkan, pengalaman hidupnya sering kali membuatnya memiliki keyakinan besar kepada orang lain, yang terkadang membawa pelajaran tersendiri.
Ahok juga berbagi pengalaman pribadi, di mana anaknya pernah menyebutnya sebagai 'bucin' atau budak cinta karena sifatnya yang terlalu percaya kepada orang lain.
"Kalau saya percaya pada seseorang, saya akan sangat percaya. Tapi setelah terjadi sesuatu, saya baru menyadari. Di awal mungkin saya merasa sangat sedih, tetapi dengan meditasi, saya bisa pulih dengan cepat," ujarnya.
Ia menggambarkan proses tersebut sebagai bentuk detoksifikasi emosional yang memberikan kehidupan baru.
Dalam kesempatan itu, Ahok menegaskan bahwa ia tidak pernah menyesal telah bekerja sama dengan Jokowi. Kolaborasi mereka sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sejak 2012 menghasilkan banyak prestasi dan membawa Jakarta ke arah pembangunan yang signifikan.
Meskipun Jokowi kemudian mengundurkan diri untuk maju sebagai calon presiden pada 2014, kolaborasi mereka tetap dikenang sebagai salah satu masa kepemimpinan efektif.
Setelah berpisah jalan, perjalanan politik Ahok dan Jokowi berjalan di jalur yang berbeda. Ahok, yang sebelumnya berasal dari Partai Gerindra, kemudian tergabung dalam koalisi PDI Perjuangan bersama Jokowi. Namun, hubungan mereka mulai renggang ketika Jokowi terlihat mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok