Repelita, Jakarta 20 Desember 2024 - Presiden Prabowo Subianto kembali disorot publik usai mengungkapkan bahwa dirinya diejek terkait program makan gratis yang pernah ia janjikan selama kampanye. Program tersebut bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah di Indonesia.
Dalam sebuah cuplikan video yang beredar, Prabowo mengungkapkan rasa frustrasinya atas kritikan yang ia terima, termasuk dari beberapa Profesor yang menyatakan ketidaksetujuan terhadap program tersebut. "Saya mau bikin program untuk memberi makan untuk semua anak-anak di Indonesia pun diejek, pun ada yang tidak setuju," ujarnya.
Prabowo bahkan menyebutkan bahwa ia heran dengan pendapat para Profesor yang tidak setuju dengan program makan gratis tersebut. "Sekarang ada Profesor-Profesor yang pinter kok nggak setuju, heran saya, Profesor pinter atau bodo, saya nggak tau," tambahnya.
Pernyataan ini menuai beragam reaksi di media sosial, khususnya di kolom komentar unggahan tersebut. Beberapa warganet menyampaikan kritik terhadap program makan gratis dan menawarkan solusi lain. Salah satunya, akun @DanaUtd menilai bahwa urusan makan gratis seharusnya bukan menjadi tanggung jawab presiden, melainkan pemimpin daerah. Ia juga mengungkapkan kebutuhan akan program lain seperti transportasi umum, lapangan pekerjaan, dan harga kebutuhan pokok yang terjangkau.
Akun @agmptra juga mengkritik program tersebut dengan mengatakan bahwa lebih baik pemerintah fokus pada pemerataan akses bahan makanan murah dan organik di seluruh Indonesia. Sementara akun @humblemaeum menyebut bahwa jika program makan gratis tersebut dibiayai oleh rakyat, maka itu akan terasa seperti sebuah kebohongan.
Komentar dari warganet lain, seperti @mofabald, menyarankan agar pemerintah lebih fokus pada pemberian stimulus kepada petani dan UMKM, serta melakukan reformasi birokrasi yang lebih efisien. Sedangkan akun @koinjunn merasa bahwa merendahkan orang-orang dengan latar belakang keilmuan, seperti Profesor, bisa berakibat buruk bagi Presiden.
Selain itu, akun @serenaD______ menegaskan bahwa sebaiknya Presiden berdiskusi dengan para profesor yang lebih berkompeten dalam bidangnya, bukan hanya dengan pengusaha yang fokus pada keuntungan. Sementara @zachfrila menilai bahwa lebih baik mengurangi jumlah kementerian, memperbanyak beasiswa, dan membangun industri orientasi ekspor untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok