Repelita, Jakarta 14 Desember 2024 - Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi sorotan publik setelah mengumumkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp401,8 triliun. Defisit ini menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah jauh lebih besar dibanding pendapatan yang diterima.
Sri Mulyani menyebutkan bahwa pendapatan negara hingga November 2024 mencapai Rp2.492,7 triliun. Namun, angka tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi pengeluaran negara yang naik 15,3% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai Rp2.894,5 triliun.
Pengumuman defisit ini memicu kecaman dari publik. Melalui unggahan akun @yaniarsim pada 13 Desember, banyak netizen mengecam pemerintah yang dianggap tidak mampu mengelola keuangan negara dengan baik, bahkan menyerukan agar Sri Mulyani mundur dari jabatannya.
"Harusnya resign sih, minta maaf ke publik sudah bikin tekor dan nyekek rakyat dengan pajaknya. Tugas menteri itu ngimbangi presiden. Tidak semua disetujui. Katanya sistem presidensial tapi tidak ada check and balances. Aneh banget," tulis @kerjadarirumahq.
"Tekor ada pertanggungjawabannya nggak? Atau malah rakyat yang disalahkan dengan kenaikan pajak?" ujar @akuy_reborn.
"Kalo tekor terus, berarti nggak becus urus. Berapa kali dia menjabat sampai sekarang, punya pengalaman lama tapi tetap tekor. Anehnya, orang tidak mampu tetap diangkat. Tidak ada calon lain, maunya dia terus," tambah @IwanGun96636740.
"Akibat pengelolanya nggak becus, negeri yang katanya kaya raya ini malah tekor," ujar @MahmudYunu54012.
"Pak @Prabowo kapan ini dipecat, tekor terus. Kapan target 8% tercapai, kalau terus rugi seperti ini," tulis @MalimPanda.
"Dia yang nggak becus kerja, rakyat yang dihantam pajak terus," tambah @akuy_reborn.
"APBN tekor, mereka yang mengelola, rakyat yang diperas, mereka yang kaya raya," tulis @inor59.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok