Repelita Banda Aceh - Gubernur Aceh Muzakir Manaf secara langsung mengambil langkah luar biasa dengan mendatangkan lima orang spesialis dari Tiongkok untuk melacak jenazah korban banjir bandang dan longsor yang masih tertimbun lumpur tebal di sejumlah kabupaten.
Keputusan ini bermula dari kegeraman Muzakir Manaf saat meninjau langsung lokasi bencana dan mendapati ratusan korban masih berstatus hilang meski tim pencari telah bekerja tanpa henti.
Ia menyadari peralatan konvensional yang digunakan selama ini tidak mampu menembus lapisan lumpur yang kedalamannya mencapai pinggang hingga dada orang dewasa di Aceh Timur, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang.
Muzakir Manaf kemudian menghubungi pihak yang memiliki teknologi deteksi jenazah di dalam lumpur dan berhasil memboyong tim ahli beserta alat canggih mereka ke Aceh dalam waktu singkat.
“Saya tidak mau keluarga korban terus menunggu tanpa kepastian. Alat yang mereka bawa bisa mendeteksi jenazah di dalam lumpur, ini sangat membantu sekali,” ungkap Muzakir Manaf pada Sabtu, 6 Desember 2025.
Menurutnya, beberapa kampung di wilayah terdampak bahkan lenyap total tertimbun material sehingga pencarian manual hampir mustahil dilakukan.
Hingga saat ini, korban meninggal dunia di Provinsi Aceh tercatat 359 jiwa sementara ratusan lainnya masih dalam daftar pencarian.
Selain mendorong pencarian jenazah, Gubernur juga mempercepat distribusi bantuan dengan mengalihkan titik logistik ke Krueng Geukueh dan Bandara Malikussaleh serta memerintahkan pemenuhan segera tenda dan air bersih bagi pengungsi.
Langkah tegas dan cepat sang gubernur tersebut langsung menuai pujian dari masyarakat luas.
"Gak pernah senangis ini liat perjuangan pejabat Bapak kereeen," tulis akun @hai***.
"Gubernur Aceh bneran kerja buat rakyat nya, sehat selalu yaa pak," tambah akun @jan***.
"Sehat sehat pak maafin pejabat negara yg di atas atas sana," tambah akun @lia**.()
Editor: 91224 R-ID Elok

