Repelita Jakarta - Gelombang kritik tajam terus mengalir dari masyarakat terhadap sikap Presiden Prabowo Subianto yang menolak bantuan asing untuk penanganan bencana banjir dan longsor di Sumatera.
Banyak warganet menilai penolakan tersebut sebagai keputusan paling aneh dari seorang kepala negara di dunia.
Partisipasi negara lain untuk mempercepat proses pemulihan pasca-bencana seharusnya diterima dengan tangan terbuka.
Penolakan bantuan demi menjaga citra kuat justru dianggap sebagai logika yang tidak masuk akal.
Bantuan kemanusiaan tidak boleh dikaitkan dengan penilaian apakah suatu negara lemah atau mampu.
Kekhawatiran jatuhnya pamor karena menerima uluran tangan dianggap sebagai prioritas yang salah tempat.
Seorang presiden seharusnya tidak mengorbankan kebaikan rakyat hanya untuk mempertahankan kharisma pribadi.
Kritik semakin menguat setelah perbandingan antara pernyataan resmi dengan kondisi aktual di lapangan terlihat sangat kontras.
Pidato yang penuh keyakinan tentang kemampuan nasional bertolak belakang dengan realitas penderitaan korban bencana.
Ada dugaan kuat bahwa presiden dijauhkan dari informasi media sosial serta fakta lapangan yang sebenarnya.
Hal tersebut dilakukan agar pimpinan tertinggi tidak menyaksikan langsung kesenjangan antara ucapan dan kenyataan.
Di grup percakapan, Billy Rizal Hidayat menyatakan bahwa yang paling ditakutkan adalah munculnya gerakan separatis jika kekecewaan terus dibiarkan.
“Yang ditakutkan itu kalau masih kekecewaan, bakal muncul gerakan separatis, karena pusatnya begitu.”
Jarwanto Wiy menanggapi dengan nada sarkastik bahwa suara presiden sudah mulai terdengar seperti janji masa depan pada 2030.



“Billy Rizal Hidayat suara² itu kan memang udah mulai santer terdengar dari bbrp hari yg lalu. Kata dia 2030 Indonesia bisa bubar bisa jadi dari ulahnya dia sendiri. Amit² lahh. Tapi gimana orgnya ngeyele poll!!”
Billy Rizal Hidayat kemudian menegaskan kekhawatirannya bahwa fokus pemerintahan saat ini hanya pada kepuasan pribadi presiden.
“Jarwanto Wiy betul ini yang saya takutkan, soalnya pemerintahan sekarang fokusnya asal bapak senang, seperti pas kunjungan kemarin listrik nyala, pas dia pulang padam lagi, entah karena pengaruh latar belakang militer, sekarang sepertinya tidak ada oposisi lagi di pemerintahan.”
Rong Tong Fung memprediksi bahwa keretakan di Indonesia akan terjadi secara mandiri di masa mendatang.
“Ini salah 1 moment keknya,bakal ada keretakan di indonesia itu sendiri 🤔 cuman imbasnya pasti di masa depan,dan bukan sekarang.”
Kritik masyarakat semakin menyoroti bahwa penolakan bantuan asing bukanlah wujud kemandirian melainkan pengabaian terhadap penderitaan rakyat.
Situasi ini memicu pertanyaan besar mengenai apakah informasi yang diterima presiden telah disaring secara ketat dari realitas sesungguhnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

