Repelita Jakarta – Ketua DPP Partai NasDem, Taufik Basari, menanggapi tudingan dari Projo mengenai adanya pihak yang kalah dalam Pilpres 2024 dan diduga ingin menjauhkan Presiden ketujuh RI Joko Widodo dari Presiden RI Prabowo Subianto.
Taufik menyampaikan bahwa fokus utama saat ini seharusnya beralih dari narasi menang-kalah dalam pilpres menuju persoalan kebangsaan yang lebih mendesak dan fundamental.
Menurutnya, bangsa Indonesia tengah menghadapi berbagai tantangan yang tidak semestinya dikaitkan dengan hasil pemilu yang telah berlalu.
“Menurut saya saat ini kita sedang menghadapi berbagai persoalan-persoalan kebangsaan, yang tidak melulu terkait soal menang kalah dari pilpres,” ujar Taufik saat ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025.
Ia menguraikan beberapa isu penting yang menurutnya harus menjadi perhatian bersama.
Pertama, memastikan pemerintahan mampu mewujudkan negara yang adil, makmur, dan mensejahterakan rakyat.
Kedua, merespons tuntutan dan kekecewaan masyarakat terhadap etika, moralitas, serta praktik demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Taufik menegaskan bahwa tidak perlu lagi kembali membahas persoalan pilpres yang sudah selesai dan telah menghasilkan pemerintahan yang sedang berjalan.
Ia menyebut bahwa hal tersebut tidak lebih penting dibandingkan tantangan kebangsaan yang sedang dihadapi saat ini.
Ketika ditanya mengenai indikasi adanya pihak yang ingin menjauhkan Jokowi dan Prabowo, Taufik memilih untuk tidak masuk dalam polemik tersebut.
Ia menilai bahwa mengaitkan persoalan pemilu yang telah berlalu dengan dinamika hubungan antar pemimpin saat ini sudah tidak relevan.
“Karena saya merasa bahwa kita tidak perlu menarik persoalan kepada yang sudah lalu, terkait dengan pemilu. Maka ya, saya tidak akan masuk ke situ karena tidak relevan,” jelasnya.
Ia mengajak semua pihak untuk meninggalkan hal-hal yang tidak perlu diperdebatkan dan mulai fokus pada isu-isu fundamental yang sedang dihadapi oleh bangsa.
“Marilah kita tinggalkan hal yang tidak perlu dan kita fokus pada hal yang sangat penting, yang fundamental, yang saat ini sedang dihadapi oleh bangsa ini. Jadi, tidak perlu ada komentar menurut saya, komentar-komentar itu adalah komentar-komentar yang tidak relevan dan tidak perlu untuk kita diskusikan,” tutupnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Damanik, menyampaikan pandangannya bahwa ada pihak yang ingin hubungan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo menjadi renggang.
Ia menyebut bahwa pihak-pihak tersebut tidak hanya berkeinginan, tetapi juga tengah berupaya agar fantasi mereka tentang keretakan hubungan kedua pemimpin itu menjadi kenyataan.
“Kami Projo juga melihat ada pihak pihak yang berfantasi hubungan Presiden Prabowo dengan Presiden Jokowi menjadi jauh dan terpisahkan, mereka bahkan berusaha mengadu domba dan memecah belah kedua pemimpin ini dan para pendukungnya tentunya dengan narasi narasi yang terus menerus mereka mainkan,” ujar Freddy kepada wartawan pada Selasa, 7 Oktober 2025.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok