Repelita Jakarta - Ekonom Awalil Rizky mengulas hasil survei terbaru dari Center of Economic and Law Studies (Celios) yang menilai kinerja satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Survei tersebut menunjukkan bahwa mayoritas publik memberikan penilaian rendah terhadap kinerja pemerintah, dengan skor rata-rata hanya 3 dari 10. Penilaian ini dianggap sebagai sinyal ketidakpuasan terhadap pelaksanaan janji politik dan kebijakan ekonomi.
Dalam kanal YouTube miliknya, Awalil menyampaikan bahwa penilaian tersebut bukan berasal dari opini lembaga survei, melainkan murni hasil tanggapan para responden. Ia menyebut bahwa angka tersebut cukup keras dan perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah.
Celios mencatat sejumlah indikator utama yang menunjukkan rendahnya kepuasan publik. Sebanyak 56 persen responden menilai janji politik dijalankan setengah hati, 72 persen menyebut capaian program pemerintah masih buruk atau sangat buruk, dan 80 persen menilai kebijakan pemerintah tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Sebanyak 91 persen responden menyatakan komunikasi kebijakan tidak memuaskan, 75 persen menilai penegakan hukum semakin tumpul, dan 96 persen bahkan menyebut menteri berkinerja buruk seharusnya mundur dari jabatannya.
Keluhan lain yang muncul dari responden adalah beban pajak dan pungutan yang dianggap semakin berat. Bantuan sosial juga dinilai tidak efektif dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Awalil menyimpulkan bahwa survei ini mencerminkan ketidakpuasan publik di hampir semua sektor. Ia menyarankan agar pemerintah segera memperbaiki tata kelola, transparansi, dan komunikasi publik untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Di sisi lain, Awalil juga menyoroti hasil survei dari Poltracking Indonesia yang menunjukkan hasil berbeda. Sebanyak 78,3 persen responden menyatakan puas dengan kinerja Prabowo-Gibran, dan 81,5 persen masih percaya pada kepemimpinan keduanya.
Poltracking mencatat bahwa publik yang puas menilai Prabowo memiliki gaya kepemimpinan yang tegas, berani, dan bertanggung jawab. Perbedaan tajam antara hasil survei Celios dan Poltracking menunjukkan adanya perbedaan pendekatan dalam menilai pemerintahan.
Awalil menjelaskan bahwa Celios lebih fokus pada dampak kebijakan terhadap ekonomi rakyat, sementara Poltracking menekankan persepsi umum terhadap gaya kepemimpinan.
Ia menyarankan agar pemerintah menyikapi hasil survei ini secara terbuka, baik terhadap kritik maupun pujian, sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki kinerja di masa mendatang.
Awalil menutup pernyataannya dengan harapan agar tahun-tahun berikutnya dapat menunjukkan perbaikan nyata. Ia menegaskan bahwa kritik publik harus dijadikan bahan refleksi, bukan sekadar reaksi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

