Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Purbaya Buka Peluang Turunkan PPN 11 Persen, Sindir Warisan Kebijakan Era Sri Mulyani

Repelita Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya buka suara soal nasib Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11 persen yang selama ini menjadi warisan kebijakan era Sri Mulyani.

Purbaya mengakui bahwa pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk menurunkan tarif PPN, namun langkah tersebut akan dipertimbangkan dengan sangat hati-hati.

“PPN baru naik dari 10 ke 11 persen. Jadi gini kita akan lihat dulu seperti apa akhir tahun ekonominya. Uang yang saya dapat sampai akhir tahun seperti apa, sekarang belum terlalu jelas. Nanti akan kita lihat, bisa enggak kita turunkan PPN,” ujar Purbaya.

Menurutnya, opsi penurunan PPN terbuka demi menjaga daya beli masyarakat, terutama bila tekanan ekonomi global mulai mereda dan penerimaan negara cukup stabil.

Namun ia menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak bisa diambil secara terburu-buru.

“Kita pelajari dulu, hati-hati,” tegasnya.

Purbaya juga memastikan bahwa kebijakan PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) 100 persen untuk sektor perumahan akan diperpanjang hingga 31 Desember 2027.

Kebijakan ini, menurutnya, penting untuk menjaga kepastian usaha dan mendorong pembangunan perumahan oleh para pengembang.

“Ini bagus untuk kepastian usaha sehingga pengembang bisa merencanakan pembangunan lebih banyak dan lebih cepat,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah tetap menjalankan program subsidi rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan target 350 ribu unit tahun ini.

Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) juga akan dijalankan untuk 40 ribu unit rumah.

Ia menyebut bahwa pemerintah tengah menyiapkan Peraturan Presiden bottle necking bersama Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Keuangan, serta Menteri Investasi Rosan Roeslani untuk mempercepat hilirisasi dan mengurai hambatan perizinan.

Purbaya juga menyoroti tren positif konsumsi masyarakat menjelang akhir tahun.

Ia memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih tinggi dari proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan di bawah 5 persen.

“Kalau stimulus tambahan dijalankan, pertumbuhan bisa 5,6 sampai 5,7 persen di kuartal keempat,” katanya optimistis.

Purbaya menegaskan bahwa momentum pertumbuhan tersebut akan dijaga secara berkelanjutan hingga tahun-tahun berikutnya.

“Kita sudah bergerak ke arah yang lebih bagus dibanding sebelumnya,” ujarnya menutup.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved