Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Adi Prayitno Nilai Purbaya Sebagai Menteri Paling Berani dan Konfrontatif di Kabinet Prabowo

 Adi Prayitno: Jangan Kasih Ampun Menteri Berkinerja Buruk |  BentengSumbar.com

Repelita Jakarta - Pengamat politik Adi Prayitno menilai Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai salah satu sosok paling berani dan konfrontatif di kabinet Presiden Prabowo Subianto.

Dalam berbagai kebijakannya, Purbaya disebut tidak ragu berseberangan bahkan dengan sesama menteri, kepala daerah, hingga pejabat tinggi negara.

“Purbaya ini menteri dari kalangan profesional, bukan dari partai politik. Jadi ia tidak punya beban untuk menyenangkan siapa pun. Kalau menurutnya tidak rasional, dia lawan,” ujar Adi dalam kanal YouTube miliknya.

Sejak awal menjabat, gaya bicara dan kebijakan Purbaya langsung mengundang kontroversi.

Banyak yang menganggapnya terlalu frontal dan berbeda dengan gaya Sri Mulyani, menteri keuangan sebelumnya yang dikenal kalem dan akademis.

Namun Adi menilai justru di situlah letak keunikan Purbaya.

“Dengan segala kontroversinya dia membuat posisi menteri keuangan kembali jadi sorotan publik. Gaya dan keputusannya bukan kaleng-kaleng tapi berani, kadang nyerempet bahaya,” ujarnya.

Salah satu kontroversi besar muncul saat Purbaya menyebut subsidi tabung gas LPG 3 kg membebani APBN hingga 70 persen, atau setara Rp30 ribu per tabung.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia langsung membantah data tersebut dan menilai Purbaya salah hitung.

Pernyataan itu pun memicu debat terbuka di ruang publik.

Sebagian mendukung Purbaya karena transparan soal beban negara, sebagian lainnya menilai pernyataannya terlalu tergesa dan tidak akurat.

Purbaya juga sempat menyinggung program prioritas Presiden Prabowo, Makan Bergizi Gratis, dengan mengatakan bahwa dana MBG bisa dialihkan ke sektor lain jika tidak terserap.

Pernyataan ini dianggap berani karena jarang ada pejabat yang berani menyentuh program unggulan presiden.

“Itu manuver yang luar biasa berani. Selama ini tak ada yang berani ngotak-ngatik MBG,” ujar Adi.

Tak berhenti di situ, sebanyak 18 kepala daerah juga sempat memprotes pemangkasan dana transfer ke daerah.

Mereka menilai kebijakan itu bisa menghambat pembangunan dan janji politik mereka.

Namun Purbaya bergeming.

Ia menyebut pemangkasan itu bagian dari efisiensi dan evaluasi, bahkan membalas dengan menyoroti pemborosan di daerah seperti perjalanan dinas dan rapat berlebihan.

Kontroversi lainnya datang dari pernyataannya soal proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung.

Purbaya dengan tegas menyatakan tidak mau menggunakan APBN untuk menutup utang proyek tersebut.

“Ini bukan sikap asal keras kepala tapi bagian dari prinsip profesional: uang rakyat tidak boleh jadi penambal kesalahan proyek,” kata Adi.

Menurut Adi, keberanian Purbaya muncul karena ia bukan kader partai.

Hal itu membuatnya lebih bebas berbicara dan bertindak tanpa tekanan politik.

“Dia tidak punya beban untuk menjaga perasaan siapa pun. Kalau tidak masuk akal, dia bilang tidak masuk akal. Kalau salah, ya dilawan,” jelasnya.

Meski sering diserang dan menuai pro-kontra, Adi menilai gaya Purbaya justru membawa penyegaran di kabinet.

“Kita boleh debat gaya dan bahasanya, tapi rakyat menunggu hasil konkretnya: apakah kebijakan itu bisa meringankan beban hidup mereka,” katanya.

“Menjadi Menteri Keuangan di masa ekonomi global yang gonjang-ganjing itu tidak mudah. Tapi kalau semua manuver dan sikap keras Purbaya itu membawa manfaat nyata bagi rakyat, maka semua kontroversi itu akan dibayar lunas.”(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved