Repelita Jakarta - Ajakan demonstrasi mengenakan pakaian dalam dari Diana Murni Payapo, pendukung mantan Presiden RI Joko Widodo, menjadi sorotan publik.
Diana menyampaikan ancaman akan mengerahkan ratusan perempuan untuk berdemo di Mabes Polri jika kasus dugaan ijazah palsu ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak segera dituntaskan.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui akun Instagram @kata_hati165 pada Minggu, 5 Oktober 2025.
Dalam unggahan itu, Diana menyebut bahwa organisasinya siap menggerakkan lima ratus perempuan mengenakan BH dan celana dalam sebagai bentuk protes.
Ia menyatakan kemarahan karena Jokowi terus-menerus menjadi sasaran perundungan di media sosial.
Dalam konferensi pers, Diana mengklarifikasi bahwa ajakan tersebut merupakan bentuk spontanitas.
Ia mengaku kecewa karena Roy Suryo dan sejumlah tokoh lain belum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ijazah palsu Jokowi.
Diana menyebut bahwa laporan terhadap Roy Suryo cs telah dilakukan sejak April 2025 atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah.
Pada Rabu, 8 Oktober 2025, Diana kembali menjelaskan bahwa pernyataannya bertujuan menarik perhatian publik.
Ia menyebut bahwa kalimat tersebut merupakan strategi komunikasi agar isu tersebut menjadi sorotan.
Diana menyatakan bahwa kalimat itu bukan bermaksud vulgar, melainkan sebagai jebakan bahasa agar mendapat perhatian.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak menyebut akan bertelanjang, melainkan hanya menyebut pakaian dalam sebagai simbol protes.
Diana berharap dengan kalimat yang viral tersebut, aparat kepolisian segera menetapkan status hukum terhadap pihak yang dilaporkan.
Diana Murni Payapo diketahui menjabat sebagai Ketua Persatuan Perempuan Peduli Pancasila (P4).
Organisasi tersebut didirikan pada 2 Agustus 2019 dan aktif menggelar kegiatan sosial selama pandemi Covid-19.
Salah satu kegiatan yang pernah digelar adalah lomba kebaya bermasker menjelang HUT RI pada Agustus 2020.
Acara tersebut bertujuan menyosialisasikan penggunaan masker sesuai anjuran pemerintah.
P4 juga mengadakan lomba memancing saat Hari Ibu pada Desember 2020 yang diikuti oleh ibu-ibu mengenakan kebaya.
Saat pemerintah mewajibkan vaksinasi Covid-19, P4 turut mendukung program tersebut.
Diana menyampaikan bahwa vaksin Sinovac tidak berbeda dengan imunisasi masa kecil seperti Campak.
Ia mengajak masyarakat untuk tidak percaya hoaks dan mendukung program vaksinasi pemerintah.
Sosok Diana juga muncul saat polemik pencopotan baliho Rizieq Shihab pada November 2020.
Ia mengajak perempuan Indonesia untuk tidak terpengaruh isu tersebut dan tetap menjaga kedamaian.
Diana menyampaikan terima kasih kepada TNI dan Polri atas penertiban baliho yang tidak berizin.
Ia juga menegaskan pentingnya peran perempuan dalam menjaga persatuan di tengah pandemi.
Menurutnya, polemik yang berlarut-larut dapat melenceng dari nilai sila ke-3 Pancasila tentang Persatuan Indonesia.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok