Repelita Jakarta – Sorotan publik dalam beberapa pekan terakhir tertuju pada sosok Purbaya Yudhi Sadewa, yang kini resmi menjabat sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani.
Pelantikan Purbaya dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin 8 September 2025, dan sejak itu namanya menjadi perbincangan nasional.
Video dan cuplikan wawancara lamanya kembali beredar luas di media sosial, memperlihatkan sisi personal dari pria yang kini memegang kendali atas kebijakan fiskal negara.
Sebelum menjabat sebagai Menkeu, Purbaya dikenal sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), posisi yang ia emban sejak 3 September 2020 hingga 8 September 2025.
Dalam wawancara yang diunggah di kanal YouTube CXO Media pada 20 Agustus 2025, Purbaya membagikan rutinitas hariannya sebagai pejabat publik yang tetap menjaga keseimbangan antara tanggung jawab dan kesehatan.
Di tengah kesibukannya, ayah dua anak ini mengaku selalu menyempatkan diri untuk berolahraga setiap pagi sebelum berangkat kerja.
Bangun pagi olahraga dikit. Jalan kaki, lari, kadang-kadang berenang pagi, ujarnya santai, Jumat 24 Oktober 2025.
Bagi Purbaya, olahraga bukan sekadar rutinitas, melainkan cara menjaga stamina untuk menghadapi tekanan kerja di sektor keuangan nasional.
Setelah berolahraga, ia langsung menuju kantor LPS di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, dan tiba sekitar pukul 08.30 WIB.
Ia kemudian menjalani hari dengan agenda rapat, pembahasan kebijakan, hingga penyusunan peraturan keuangan.
Habis itu ke kantor jam setengah 9 pagi. Sudah sampai kantor, rapat-rapat biasa, beresin peraturan yang belum beres, tuturnya.
Purbaya mengemban tanggung jawab besar dalam menjaga stabilitas sistem perbankan nasional, termasuk menangani kasus kebangkrutan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang terjadi setiap tahun.
Kalau ada BPR yang jatuh, kan BPR tiap tahun ada yang jatuh, kita ikut beresin, jelasnya.
Kalau ada aturan-aturan yang sulit, kita beresin juga, tambahnya.
Dalam kondisi normal, Purbaya biasanya pulang ke rumah sekitar pukul 17.00 WIB.
Namun, saat krisis melanda, ia harus siap siaga selama 24 jam tanpa tidur.
Jam 5 sore biasanya udah selesai ya pulang ke rumah lagi. Jadi nine to five, dalam keadaan normal, ucapnya.
Tapi kalau dalam keadaan tidak normal kita harus siap 24 jam nggak tidur, lanjutnya.
Ia mengenang saat Otoritas Jasa Keuangan memberikan laporan bahwa lebih dari 20 BPR jatuh secara bersamaan, dan tim LPS harus segera turun tangan.
Pada suatu saat kita dikasih dari OJK lebih dari 20 BPR yang jatuh. Jadi orang-orang LPS harus siap merapikan itu dalam waktu yang singkat, kenangnya.
Purbaya juga menyinggung bagaimana krisis ekonomi bisa terjadi sewaktu-waktu, seperti pada 1997-1998, 2008-2009, 2015, dan 2020 saat pandemi Covid-19.
Keadaan nggak normal misalnya seperti 1997-1998 itu nggak normal banget, 2008-2009 pada waktu global financial down, 2015 ketika The Fed menaikkan bunga, 2020 ketika kita mengalami krisis Covid, paparnya.
Pengalaman panjang menghadapi situasi ekstrem tersebut menjadi bekal penting bagi Purbaya dalam menjalankan tugas barunya sebagai Menteri Keuangan.
Kini, publik menaruh harapan besar kepada Purbaya untuk menjaga stabilitas fiskal dan mengembalikan kepercayaan terhadap pengelolaan keuangan negara.
Kedisiplinan, ketenangan, dan ketangguhan yang ia tunjukkan selama di LPS menjadi cerminan komitmennya dalam melayani negara, bahkan saat harus bekerja tanpa tidur demi menyelamatkan ekonomi bangsa.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

