Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

KH Abdus Salam Mujib Disorot Publik Usai Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk, Tuntutan Tanggung Jawab Menguat

 

Repelita Sidoarjo - Musibah ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, memicu gelombang tuntutan dari publik terhadap pengasuh pesantren, KH Abdus Salam Mujib.

Insiden tragis yang terjadi pada Senin, 28 September 2025, sekitar pukul 15.00 WIB, menewaskan belasan santri dan melukai puluhan lainnya.

Saat kejadian, ratusan santri tengah melaksanakan salat asar berjamaah di lantai dua bangunan yang berada tepat di bawah atap lantai tiga yang baru saja selesai pengecoran.

Tanpa peringatan, struktur atap roboh dan menimpa para santri yang berada di bawahnya.

Data sementara mencatat 167 orang terdampak, dengan 118 santri berhasil dievakuasi dan 14 dinyatakan meninggal dunia.

Tragedi ini menimbulkan pertanyaan besar dari masyarakat mengenai tanggung jawab pengelola pesantren atas keselamatan para santri.

Nama KH Abdus Salam Mujib, pengasuh Ponpes Al Khoziny, langsung menjadi sorotan publik.

Sebagai tokoh sentral dalam kepemimpinan pesantren dan Rais Syuriyah PCNU Sidoarjo, KH Abdus Salam Mujib dinilai memiliki peran penting dalam pengawasan pembangunan fasilitas pondok.

Pernyataan beliau yang menyebut insiden sebagai takdir Allah memicu reaksi beragam dari netizen.

Sebagian menilai bahwa pernyataan tersebut tidak cukup untuk menjawab pertanyaan publik mengenai kelalaian teknis dalam pembangunan.

Masyarakat menuntut adanya transparansi dan pertanggungjawaban moral dari pihak pesantren atas musibah yang menimpa para santri.

Ponpes Al Khoziny sendiri merupakan lembaga pendidikan Islam yang telah berdiri sejak tahun 1920-an.

Dengan sejarah panjang dan reputasi sebagai pusat pendidikan Al-Qur’an, publik berharap pengelolaan bangunan dan keselamatan santri menjadi prioritas utama.

KH Abdus Salam Mujib merupakan putra dari KH Abdul Mujib dan cucu dari pendiri pesantren, KH Raden Khozin Khoiruddin.

Ia dikenal sebagai sosok alim dan sederhana, namun kini dihadapkan pada tuntutan publik untuk memberikan penjelasan dan mengambil langkah nyata atas insiden tersebut.

Tragedi ini menjadi momentum penting bagi pengasuh pesantren untuk menunjukkan komitmen terhadap keselamatan dan akuntabilitas dalam pengelolaan lembaga pendidikan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved