
Repelita Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan Presiden pertama RI Soekarno selalu memperjuangkan kemerdekaan negara Islam dan mendukung perjuangan Palestina.
Hal itu disampaikan Hasto dalam peringatan Hari Santri Nasional di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Rabu, 22 Oktober 2025.
Bung Karno juga memasukkan isu Palestina dan Aljazair dalam konferensi Asia-Afrika. Bung Karno melihat Israel sebagai kekuatan neo-imperialisme dan kolonialisme yang diciptakan Barat, ujar Hasto.
Menurut Hasto, untuk mendukung perjuangan tersebut, Bung Karno membangun ide kemandirian dan bahkan sempat menemui Presiden Amerika Serikat John F Kennedy.
Beliau membujuk Presiden AS John F Kennedy, bahwa kita hanya bisa membebaskan Palestina jika kita punya nuklir, ungkap Hasto.
Rencana itu melibatkan pengiriman ilmuwan Indonesia ke Amerika, namun gagal setelah Kennedy terbunuh dan seratus ilmuwan dikirim ke Tiongkok.
Soekarno kemudian merancang apa yang disebut Bom Atom Indonesia, hal ini sempat disinggung dalam Muktamar Muhammadiyah di Bandung pada 1965 silam.
Insya Allah dalam waktu dekat kita akan berhasil membuat bom atom sendiri, ini akan dipakai untuk pembebasan Palestina dari Israel, tutur Hasto menirukan Bung Karno.
Semangat Bung Karno itu dianggap Hasto sebagai bagian tak terpisahkan dari makna Hari Santri.
Dengan spirit Resolusi Jihad dan dukungan negara-negara Asia-Afrika, kalau Bung Karno masih hidup, peristiwa seperti Gaza tidak akan pernah terjadi serta merta, pungkasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

