Repelita Solo - Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo menanggapi fenomena sejumlah tokoh politik yang bergabung atau berencana bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia.
Ia menyebut bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari dinamika demokrasi di era keterbukaan politik.
Menurut Jokowi, keputusan para tokoh politik untuk bergabung dengan PSI adalah hal yang wajar dan tidak bisa dipaksakan.
“Ya, ini kan demokrasi ya. Kalau orang ingin ke PSI kan enggak bisa dipaksa-paksa, kan enggak mungkin (dipaksa). Dalam era keterbukaan seperti ini,” ujar Jokowi saat ditemui di kawasan Pasar Kliwon, Kota Solo, Senin 13 Oktober 2025.
Jokowi menjelaskan bahwa ada berbagai alasan yang melatarbelakangi perpindahan sejumlah tokoh politik ke PSI.
Ia menyebut bahwa keputusan tersebut bisa saja didorong oleh pandangan terhadap masa depan PSI atau kenyamanan suasana internal partai.
“Ya, karena apa pindah mungkin karena apa melihat masa depan PSI misalnya, bisa saja. Atau senang dengan suasana di PSI, bisa saja,” ucapnya.
Jokowi menegaskan bahwa tidak ada unsur paksaan bagi siapa pun yang memilih bergabung dengan partai yang kini dipimpin oleh putra bungsunya, Kaesang Pangarep.
“Tapi sekali lagi, saya melihat tidak ada paksaan apa-apa,” tegasnya.
Sepanjang tahun 2025, sejumlah tokoh politik diketahui bergabung atau mengambil peran penting di Partai Solidaritas Indonesia.
Ahmad Ali, mantan Wakil Ketua Umum Partai NasDem, bergabung dengan PSI pada September 2025 dan langsung menjabat sebagai Ketua Harian PSI.
Rusdi Masse, juga eks Wakil Ketua Umum Partai NasDem, kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSI.
Bestari Barus, mantan politikus Partai NasDem, dilantik sebagai Kepala Badan Urusan Politik DPP PSI periode 2025–2030.
Andi Ichsan Aswad, putra Bupati Pinrang sekaligus mantan Ketua DPD NasDem Pinrang, bergabung dengan PSI di Sulawesi Selatan.
Indira Mulyasari, mantan kader elite NasDem, pindah ke PSI karena melihat peluang partai tersebut untuk berkembang.
Tiga mantan legislator PDIP Solo, yaitu Ginda Ferachtriawan, Dyah Retno Pratiwi, dan Wawanto, bergabung dengan PSI pada Agustus 2025.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

