Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Perantau Indonesia di Malaysia Bandingkan Sikap Pejabat RI dengan Malaysia, Sedih Melihat Kondisi Tanah Air

 Kronologi Lengkap Demo DPR 25 Agustus 2025 yang Berujung Ricuh

Repelita Malaysia - Uli Rini (47), seorang Pekerja Migran Indonesia yang telah lama tinggal di Malaysia, menyampaikan rasa sedihnya atas pemberitaan unjuk rasa di Indonesia yang belakangan berujung ricuh.

Dalam percakapan dengan Kompas.com pada Senin (1/9/2025), Uli menyoroti sikap sebagian pejabat dan aparat yang dianggapnya kurang peka terhadap kesulitan masyarakat.

“Miris dengan cara pejabat yang seenaknya ngomong dan buat status guyon (di media sosial). Padahal masyarakat sekarang banyak yang susah cari kerja dan harga sembako mahal. Rakyat pasti merasa semakin ditindas,” ungkapnya.

Ia menyinggung insiden penggunaan gas air mata terhadap massa serta kasus polisi melindas pengemudi ojek online, yang menurutnya semakin memperlebar jarak antara rakyat dan aparat.

“DPR sebagai wakil rakyat tapi enggak merakyat. Di dewan bisa joget-joget di kantor, bahkan pernah ada pemimpin daerah yang mendapati anggota dewan di tempatnya sedang main catur. Fasilitas selangit, gaji per hari bisa sampai jutaan. Sementara rakyat kecil mau beli beras saja susah,” tambah Uli.

Uli berharap pemerintah dan DPR membuka ruang dialog dengan masyarakat, termasuk mahasiswa yang turun ke jalan, untuk mencegah tindakan anarkis dan kerusakan fasilitas umum.

“Kalau mahasiswa, buruh, dan masyarakat diberi ruang untuk diterima di kantor DPR, saya yakin enggak akan ada tindakan anarkis, penjarahan, atau pembakaran fasilitas umum,” ujarnya.

Ia menekankan empat langkah mendesak yang perlu dilakukan pemerintah, yaitu membuka dialog dengan rakyat dan mahasiswa secara terbuka, mendengarkan kondisi nyata masyarakat, menyalurkan bantuan dengan tepat, dan menegakkan hukum secara adil tanpa jual beli kasus.

“Mereka kan digaji rakyat, jadi harusnya berjuang untuk rakyat. Jangan cuma janji, yang penting bukti,” tegas Uli.

Sebagai perantau di Malaysia, Uli membandingkan kondisi politik di kedua negara, menilai pejabat di Malaysia jarang bersikap tidak pantas di ruang publik, dan kekerasan aparat terhadap pendemo juga jarang terjadi.

“Sejauh saya tinggal di Malaysia lebih dari 10 tahun, enggak pernah dengar ada dewan yang joget di dalam kantor. Hanya di negeri kita yang ada. Seperti harga diri negara dipermainkan,” katanya.

Uli juga mengamati demo besar di Malaysia yang menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Anwar Ibrahim pada Juli lalu, tanpa disertai kekerasan aparat yang memicu kemarahan massa.

Meskipun jauh dari Tanah Air, Uli tetap memikirkan keluarga di Indonesia dan merasakan dampak pelemahan rupiah terhadap biaya hidup keluarga di kampung halaman.

“Kami di sini kerja keras untuk keluarga di Indonesia. Sayangnya sekarang rupiah terus jatuh. Di Indonesia kos belanja makin tinggi,” ujarnya.

Ia menutup pernyataannya dengan harapan agar pemerintah benar-benar hadir untuk rakyat, bukan sekadar memberi janji.

“Yang dibutuhkan rakyat kecil sekarang bukan ego pejabat, tapi keberpihakan pada kami-kami ini," ucapnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved