Repelita Jakarta - Bambang Tri kembali menjadi sorotan publik setelah mengungkap klaim kontroversial mengenai silsilah keluarga Presiden Joko Widodo.
Dalam siaran berjudul DETAIL BANGET! BAMBANG TRI UNGKAP DUGAAN SILSILAH KELUARGA PALSU JOKOWI!? yang tayang di kanal YouTube Langkah Update pada Sabtu, 13 September 2025, ia menyebut Jokowi bukan anak Widiyanto melainkan anak Yap Mei Hwa, utusan dari Beijing untuk memperkuat PKI di Indonesia.
Bambang Tri juga mengungkit kisah baptisan Jokowi, saudara tiri, hingga tes DNA yang menurutnya dapat mengungkap rahasia besar bangsa.
Menurutnya, Yap Mei Hwa dikirim dari Tiongkok pada 1960 untuk memperkuat jaringan PKI di Indonesia dan memiliki keahlian melatih drum band guna menggalang massa.
Dari pernikahannya dengan Ir. Muhammad Sujadi, eks Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jawa Tengah, lahirlah Michael Bimo Putranto.
Ia menyebut Jokowi pernah dibaptis dengan nama Hermanus Joko Widodo di Keuskupan Agung Semarang pada usia sekitar lima tahun.
Cek arsip keuskupan, jangan terkecoh dengan nama Herbertus, itu dibuat untuk mengaburkan jejak, kata Bambang Tri.
Ia bahkan menyarankan dilakukan tes DNA terhadap makam Hari Mulyono di Karanganyar, yang disebutnya sebagai anak Heru Purnomo dan Sujiatmi, untuk membuktikan hubungan keluarga dengan Jokowi.
Selain isu keluarga, Bambang Tri menceritakan pengalamannya saat mendekam di Lapas Blora pada 2017, ketika ia protes terhadap foto resmi Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang terpajang hanya dengan warna merah tanpa putih.
Saya bilang ke kepala penjara, kalau tidak diturunkan, saya turunkan sendiri. Akhirnya saya dipindah ke Lapas Slawi, ujarnya.
Menurutnya, foto itu produk resmi dari Sekretariat Negara dan dianggapnya sebagai sinyal komunis, meski klaim tersebut tidak pernah dikonfirmasi oleh pemerintah.
Bambang Tri dikenal sebagai penulis buku kontroversial yang menghebohkan publik, termasuk Jokowi Undercover pada 2016 yang memuat dugaan hubungan Jokowi dengan PKI.
Buku itu dilarang beredar karena dianggap berisi fitnah dan tidak berdasarkan fakta, sehingga Bambang Tri diproses hukum dan divonis bersalah menyebarkan informasi palsu yang menimbulkan keresahan dengan hukuman penjara tiga tahun.
Setelah bebas, ia tetap aktif di ruang publik, kerap muncul dalam forum diskusi, wawancara, dan kanal YouTube dengan isu serupa.
Tak berhenti di situ, Bambang Tri juga menulis Jokowi Undercover 2 yang menguraikan dugaan ijazah palsu Jokowi.
Bambang Tri menilai Jokowi bukan kader murni PDI Perjuangan, melainkan disusupkan PKI sejak menjabat Gubernur DKI.
Ia mengklaim Megawati Soekarnoputri pernah mengusir Jokowi karena dianggap berbahaya.
Bambang Tri juga menuding Jokowi diorbitkan kekuatan asing, termasuk Amerika Serikat, kelompok oligarki ekonomi, jaringan sembilan naga, serta pemerintah Tiongkok.
Ia mengaitkan demonstrasi menolak proyek strategis nasional yang terjadi belakangan dengan skenario pihak asing untuk menggoyahkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Empat unsur sudah terpenuhi: rakyat, partai, militer, dan asing. Tinggal Amerika yang gagal. Prabowo di ujung tanduk, ujarnya.
Ia menyinggung konsolidasi umat Islam di bawah Habib Rizieq Shihab, yang menurutnya siap menghadapi pihak-pihak yang berusaha melemahkan Prabowo. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok