Repelita Padang – Pengamat politik Rocky Gerung menilai pemberian tanda kehormatan Bintang Mahaputera Nararya kepada individu yang kritis terhadap pemerintah justru menciptakan paradoks dalam sistem penghargaan nasional.
Menurut Rocky, tanda kehormatan seharusnya diberikan kepada mereka yang memiliki pengabdian luar biasa dan berisiko tinggi demi kepentingan bangsa.
Ia menekankan bahwa penghargaan semestinya bukan alat untuk membungkam kritik.
Rocky mengkritik pemberian Bintang Mahaputera Nararya kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah pada Agustus 2020.
Ia menilai langkah tersebut sebagai upaya pemerintah untuk menutup suara kritis dari oposisi.
Ia juga mempertanyakan apakah penghargaan tersebut efektif dalam meredam kritik.
Rocky berpendapat bahwa pemberian tanda kehormatan tidak seharusnya menjadi cara untuk membungkam suara-suara yang kritis terhadap pemerintah.
Rocky menegaskan bahwa ia akan menolak jika suatu saat diberikan penghargaan tersebut.
Ia menyatakan bahwa penghargaan semacam itu tidak penting dan tidak relevan dengan prinsip-prinsip demokrasi.
Lebih lanjut, Rocky menyarankan agar penghargaan yang sebenarnya diberikan adalah jaminan terhadap keberadaan oposisi yang sehat dalam sistem demokrasi.
Ia menekankan bahwa kritik terhadap pemerintah adalah hak konstitusional warga negara.
Rocky juga mengingatkan bahwa penghargaan semestinya diberikan kepada mereka yang berjuang tanpa pamrih demi kepentingan umum, bukan sebagai alat politik untuk tujuan tertentu.
Ia menilai bahwa penghargaan yang diberikan kepada individu yang kritis terhadap pemerintah justru mencerminkan ketidakpahaman terhadap esensi demokrasi.
Rocky menekankan pentingnya menghargai perbedaan pendapat dalam kehidupan bernegara.
Rocky juga mengkritik jika penghargaan diberikan dengan tujuan untuk meredam kritik.
Ia menyatakan bahwa tindakan semacam itu justru menunjukkan kelemahan dalam menghadapi perbedaan pendapat.
Ia menambahkan bahwa penghargaan seharusnya menjadi bentuk apresiasi terhadap kontribusi positif seseorang terhadap negara, bukan sebagai alat untuk menekan kebebasan berpendapat.
Rocky menekankan bahwa dalam sistem demokrasi, keberagaman pendapat adalah hal yang wajar dan harus dihormati.
Ia mengingatkan bahwa menekan suara-suara kritis justru akan merugikan proses demokrasi itu sendiri.
Ia juga mengingatkan bahwa penghargaan yang diberikan dengan tujuan politik dapat merusak citra institusi negara.
Rocky menilai bahwa penghargaan semestinya diberikan berdasarkan prestasi dan kontribusi nyata terhadap bangsa.
Rocky menegaskan bahwa ia tidak membutuhkan penghargaan semacam itu untuk membuktikan komitmennya terhadap demokrasi.
Ia menyatakan bahwa prinsip dan integritas lebih penting daripada penghargaan formal.
Ia juga mengingatkan bahwa penghargaan semestinya tidak digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan politik tertentu.
Rocky menilai bahwa penghargaan harus diberikan secara objektif dan adil.
Rocky menekankan bahwa penghargaan yang diberikan dengan tujuan politik dapat menciptakan ketidakadilan.
Ia menyarankan agar sistem penghargaan di Indonesia diperbaiki agar lebih transparan dan objektif.
Ia juga mengingatkan bahwa penghargaan semestinya tidak diberikan berdasarkan pertimbangan politik semata.
Rocky menilai bahwa penghargaan harus diberikan kepada mereka yang benar-benar berjasa bagi negara.
Rocky menegaskan bahwa ia akan tetap konsisten dengan prinsip-prinsipnya, meskipun tidak diberikan penghargaan.
Ia menyatakan bahwa integritas lebih penting daripada penghargaan formal.
Ia juga mengingatkan bahwa penghargaan semestinya tidak diberikan sebagai alat untuk membungkam kritik.
Rocky menilai bahwa kritik adalah bagian penting dari proses demokrasi yang sehat.
Rocky menyarankan agar pemerintah lebih fokus pada upaya memperkuat demokrasi dan menghargai perbedaan pendapat.
Ia menekankan bahwa penghargaan semestinya diberikan kepada mereka yang berkontribusi positif bagi bangsa.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok