Repelita Jakarta - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi diminta tidak menghindar dari tanggung jawab terkait temuan dana Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang disebut mengendap di perbankan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menyarankan agar Dedi Mulyadi fokus menyelesaikan persoalan tersebut secara transparan dan menyeluruh.
Menurut Jamiluddin, Gubernur Jabar seharusnya menelusuri secara detail penyebab dana daerah bisa mengendap di bank, termasuk kemungkinan adanya penyimpanan dalam bentuk deposito.
Ia menilai bahwa langkah investigatif lebih penting daripada sekadar pernyataan publik, agar motif dan mekanisme pengendapan dana dapat diketahui secara jelas.
Jamiluddin juga menyinggung inspeksi mendadak Dedi Mulyadi ke pabrik air kemasan Aqua di Subang, Jawa Barat, yang dinilai berpotensi menjadi pengalihan isu dari sorotan terhadap anggaran daerah.
Ia menyampaikan bahwa penyelesaian kasus dana mengendap harus dilakukan dengan bukti nyata, bukan hanya retorika, agar tudingan negatif terhadap pengelolaan anggaran daerah dapat diminimalkan.
Menurutnya, publik membutuhkan kejelasan dan akuntabilitas dari kepala daerah dalam mengelola keuangan publik, terutama ketika menyangkut dana miliaran rupiah yang tidak segera digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Jamiluddin menegaskan bahwa transparansi dan hasil investigasi yang dapat dipertanggungjawabkan adalah kunci untuk meredam spekulasi dan menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
